AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAfF telah memilih Georgia, Kentucky, Texas, dan West Virginia sebagai pangkalan udara yang akan menaungi pesawat angkut C-130J Super Hercules.
Pemilihan ini, kata USAF pada 25 November 2020, merupakan hasil evaluasi berdasarkan kriteria objektif sesuai persyaratan misi.
Wing Airlift ke-130 West Virginia Air National Guard untuk sementara akan menampung delapan C-130J.
Wing ini sebelumnya telah menerbangkan armada C-130 sejak tahun 1970-a.
Dengan sudah adanya infrastruktur untuk C-130H, artinya pangkalan tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mengoperasikan C-130J Super Hercules.
Sementara itu Wing Airlift ke-123 Kentucky Air National Guard juga akan mendapatkan delapan C-130J.
Wing ini, lanjut USAF, dipilih karena memiliki kemampuan paling efektif untuk Garda Nasional dan USAF.
Kemudian Wing Airlift ke-136 Texas Air National Guard juga akan mendapatkan delapan C-130J. Tempat ini menjadi aset besar untuk memastikan keamanan negara selama beberapa dekade mendatang.
Yang terakhir, Wing Airlift ke-165 Georgia Air National Guard dipilih sebagai komponen penting untuk memodernisasi dan meningkatkan peralatan militer guna mempertahankan keunggulan kompetitif di seluruh dunia.
Belum disebutkan, berapa unit satuan ini akan mendapatkan C-130J.
Mendapat kritikan dari Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR
Meski demikian, pemilihan empat lokasi yang akan menaungi armada C-130J ini mendapat kritikan dari Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR Rep. Adam Smith (D-Wash.)
Seperti diberitakan Air Force Magazine, Smith menyatakan bahwa pilihan empat lokasi tersebut bertentangan dengan rencana singkat USAF untuk memilih tiga lokasi. Disebutkan ada lokasi pilihan yang disebut sangat berbau politik berkaitan dengan pemilihan Senat negara bagian.
Ditegaskan, keputusan ini harus ditunda sampai tercapai keputusan yang tidak berisiko dipolitisasi.
Roni Sontani