AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah pembom strategis B-1B Lancer milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) terlihat membawa satu unit rudal jelajah AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM) di tiang gantungan (pylon) di bawah badan pesawat.
Ini merupakan bagian dari rangkaian uji program untuk memperoleh sertifikasi penggunaan 12 rudal JASSM di pembom B-1B menggunakan gantungan eksternal.
Diberitakan oleh The Drive, rudal-rudal tersebut akan melengkapi 24 rudal rudal lain yang dapat dibawa di rak senjata internal pembom B-1B.

Penerbangan demonstrasi membawa rudal JASSM oleh B-1B dilaksanakan di Skadron Uji Penerbangan ke-419, Wing Uji ke-412 di Pangkalan Angkatan Udara Edwards pada 20 November 2020.
Rudal captive ini ditempatkan di tiang gantungan yang biasa digunakan untuk membawa AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod.
Tiang ini merupakan satu dari enam tiang gantungan eksternal yang disediakan pada pembom B-1B. Masing-masing tiang dapat membawa dua rak peluncur rudal berhulu ledak nuklir AGM-86B ALCM (Air-Launched Cruise Missile).
Gantungan itu dipasang pada masa Perang Dingin dan setelah era itu dicopot sehingga tak terlihat selama ini.
Rudal AGM-158 JASSM telah digunakan oleh USAF sejak 2009
AGM-158 JASSM merupakan rudal jelajah peluncuran udara jarak jauh buatan Lockheed Martin untuk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
Rudal dengan panjang 4,27 m dan bobot 1.000 pon (454 kg) ini telah digunakan oleh USAF sejak 2009. Jarak jangkau rudal mencapai 370 km.
Baca Juga: B-1B Lancer, pensiun atau lanjut jadi penebar rudal hipersonik?
Lebih dari 2.000 unit rudal ini telah dikirimkan oleh Lockheed Martin kepada USAF.
Sejak 2014 USAF telah dilengkapi varian AGM-158B JASSM-ER
Selain digunakan oleh AS, rudal ini juga diakuisisi oleh Australia, Finlandia, dan Polandia.
Tahun 2014, USAF mulai menggunakan varian AGM-158B JASSM-ER (Joint Air-to -Surface Standoff Missile-Extended Range) dengan jangkauan yang lebih jauh lagi.
Roni Sontani