AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Indra Sistemas S.A , perusahaan teknologi dan sistem pertahanan dari Spanyol, telah ditunjuk untuk memimpin tim pengembangan sensor dan program sistem senjata jet tempur generasi keenam Eropa, FCAS (future combat air system).
Indra akan bermitra dengan dua perusahaan lain dari Eropa, yaitu Thales dari Perancis dan FCMS dari Jerman, dalam melaksanakan pekerjaannya.
Jet tempur FCAS dikembangkan bersama oleh tiga negara yaitu Perancis, Jerman, dan Spanyol.
Indra dalam siaran beritanya mengatakan, kontrak dengan dua perusahaan telah ditandatangani pada 23 November 2020.
Tersedia waktu satu satu ke depan bagi tim untuk merancang paket sensor sebagai bagian dari studi konsep Fase 1A dan dapat diperpanjang untuk enam bulan.
Fase 1A sendiri telah diluncurkan pada Februari 2020 dengan masa kerja 18 bulan.
Sensor merupakan satu dari tujuh teknologi kunci pengembangan FCAS
Perangkat sensor canggih merupakan satu dari tujuh pilar teknologi kunci FCAS.
Enam teknologi kunci lainnya adalah pesawatnya itu sendiri, drone canggih pengiring, mesin jet baru, sistem senjata, teknologi siluman, dan sistem cloud pertempuran udara.
Baca juga: Swedia Gabung Inggris Kembangkan Jet Tempur Siluman Tempest
Program FCAS dipimpin oleh Airbus dan Dassault Aviation, dengan Indra sebagai pemimpin industri partisipan.
Madrid bergabung dengan program FCAS pada awal tahun ini, atau hampir tiga tahun setelah Prancis dan Jerman lebih dulu bersama-sama mengumumkan rencana program ini.
Demonstran awal FCAS diharapkan sudah jadi pada 2026
Tim saat ini sedang bekerja pada fase Studi Konsep Bersama dan upaya menghasilkan demonstran Fase 1A pada musim panas 2021.
Demonstran awal FCAS diharapkan dapat selesai 2026 dan program pengembangan penuhnya bisa dilanjutkan tahun 2027.
Baca Juga: Jet Tempur Siluman Tempest Tampil dengan Senjata Baru di Pameran DSEI 2019
FCAS dijadwalkan memasuki dinas militer pada 2040 untuk menggantikan Dassault Rafale Eurofighter Typhoon.
Roni Sontani