AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – KRI Sultan Hasanuddin-366 yang tergabung dalam Satgas Maritim Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-L/UNIFIL 2019 melaksanakan latihan penembakan meriam di Laut Mediterania, Lebanon pada 18 November 2020 lalu.
Kapal yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Ludfy yang juga Dansatgas MTF ini melaksanakan latihan penembakan meriam di area latihan Barbara, sebelah barat Area Maritime of Operations (AMO).
Penembakan ini merupakan yang ketiga kali dilakukan oleh KRI Sultan Hasanuddin. Dua penembakan lainnya di tempat yang sama, dilaksanakan pada Mei dan Oktober 2020.
Dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II TNI Angkatan Laut.
KRI Sultan Hasanuddin merupakan salah satu kapal perang dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II TNI Angkatan Laut.
Ludfy menerangkan, latihan penembakan kali ini berbeda dengan latihan sebelumnya. Kapal diskenariokan melawan ancaman asimetrik. Prosedur Surface Warning 1 sampai dengan 4 diabaikan melalui kontak, sehingga dilaksanakan tembakan peringatan sampai tembakan penghancuran sebagai upaya pertahanan diri (self defense).
“Latihan ini merupakan suplemen prajurit dan harus dilaksanakan secara periodik, terutama selama menjalankan misi perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon,” kata Ludfy seperti diberitakan Koarmada II.
Meningkatkan ketangkasan, keterampilan, dan kesiapsiagaan personel
Tujuannya, lanjutnya, adalah untuk tetap menjaga serta meningkatkan ketangkasan, keterampilan, dan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Ia juga menambahkan, latihan penembakan meriam merupakan wujud implementasi dari instruksi Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G Sudihartawan, yang sekaligus merupakan tindak lanjut dari program prioritas KSAL Laksamana TNI Yudo Margono di bidang Peningkatan Kemampuan TNI AL dalam menghadapi ancaman yang bersifat non-konvensional.
Roni Sontani