AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Modifikasi pesawat tanker dari pesawat kargo besar Y-20 oleh China, tampaknya telah memasuki tahap akhir. Baru-baru ini di media sosial China beredar foto yang memperlihatkan tanker Y-20 melakukan pengisian bahan bakar di udara (air refueling) terhadap jet tempur siluman J-20.
Bila hal itu benar, pengamat menilai, kombinasi pesawat tanker Y-20, jet tempur J-20, dan pembom strategis H-6N dapat memperluas jangkauan operasional Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF) secara signifikan.
Walau foto yang beredar belum bisa dikonfirmasi kebenarannya, majalah Ordnance Industry Science Technology di Xi’an, Provinsi Shaanxi telah membuat laporan mengenai hal itu.
Tanker Y-20 menggunakan sistem probe-and-drogue
Seperti diberitakan oleh Global Times, tanker Y-20 menggunakan metode pengisian bahan bakar probe-and-drogue. Hal ini cocok dengan J-20 yang dilengkapi retractable probe untuk menerima bahan bakar.
Namun anehnya, justru foto yang beredar memperlihatkan Y-20 melakukan pengisian bahan bakar ke J-20 menggunakan metode boom.
Keberadaan soal adanya tanker Y-20 sebenarnya pernah dsinyalir oleh Teng Hui, Komandan Resimen Penerbangan Angkatan Udara dari Komando Teater Barat PLA yang juga pilot Y-20 pada Februari 2020.
Ia mengatakan, pesawat kargo Y-20 memiliki varian yang menyerupai pesawat tanker udara dan pesawat peringatan dini di udara.
Baca Juga: China mulai produksi massal J-20B, tapi masih pakai mesin buatan Rusia
Teng Hui meyakini, tanker Y-20 memang telah dibuat oleh China dan akan segera terlihat oleh publik.
Dapat meningkatkan jangkauan J-20 untuk penerbangan antarbenua
Dengan pengisian bahan bakar di udara oleh Y-20, jet tempur J-20 dapat memperluas jangkauannya hingga lebih dari 8.000 kilometer dan radius tempur hingga lebih dari 3.000 kilometer.
Bahkan dengan tambahan bahan bakar, pesawat tempur siluman ini dapat melakukan perjalanan lebih dari 10.000 kilometer untuk penerbangan antarbenua.
Roni Sontani