AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf yang dicekal penjualannya oleh Amerika Serikat, ada satu lagi produk Rusia yang dapat membahayakan ‘kelangsungan bisnis’ F-35 Lightning II.
Tidak lain, itu adalah radar tiga dimensi “Sky-U” yang dapat melacak dan mendeteksi benda-benda di udara termasuk pesawat siluman hingga ketinggian 75 ribu meter dan jarak sejauh 600 km.
Tidak salah apabila selain S-400 (dan juga S-500 kemudian), radar ini disebut-sebut sebagai ‘musuh bebuyutan baru’ F-35.
Seperti diketahui, F-35 hanya dijual oleh AS ke negara-negara sekutu saja. Penjualan pesawat ini sangat diperhitungkan dari sisi politis maupun geo-strategis karena F-35 memiliki kerahasiaan tinggi berkat karakteristik siluman dan kecanggihan sistem avioniknya.
Pesawat ini dapat mencapai target dan menghindari sistem pertahanan udara modern.
Seperti diberitakan Sina, radar “Sky-U” merupakan tandingan berat bagi F-35 karena radar ini dapat diselaraskan dengan S-400 dan S-500 untuk menghancurkan pesawat-pesawat siluman termasuk F-35 dan F-22.
Sebelumnya diberitakan, Divisi Pertahanan Udara ke-76 Distrik Milier Pusat (CMD) Rusia akan dilengkapi sepenuhnya dengan radar pendeteksi pesawat siluman, 55Zh6M Nebo-M.
Radar ini, kata Kementerian Pertahanan Rusia, dapat memantau target aerodinamis sepanjang waktu di wilayah seluas 1 juta kilometer persegi.
55Zh6M Nebo-M merupakan pengembangan baru berdasarkan keluarga radar pengawas udara bergerak 2D dan 3D Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) Nebo yang dilengkapi teknologi Active Electronically Scan Array (AESA).
Nebo-M juga menyertakan radar yang beroperasi di L-band dan X-band. Pengembangan radar ini dimulai tahun 2008 dan menjalani proses pengujian hingga 2015.
Target udara berkecepatan hipersonik dapat terdeteksi pada 600 km. Teknologi siluman tidak menimbulkan masalah bagi radar baru ini.
Satu sistem Nebo-M terdiri dari tiga truk yang membawa antena berukuran satu kolam renang raksasa, satu antena yang berukuran lebih kecil, dan satu modul pos komando.
Roni Sontani