AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Krisis finansial yang parah telah menyebabkan Thai Airways menjual 34 pesawat termasuk seluruh armada jumbojet Boeing 747 miliknya berjumlah 10 unit.
Flag carrier Thailand itu telah mempublikasikan penjualan pesawatnya di internet pada 5 November 2020 dan memberi batas waktu bagi peminat serius hingga 13 November.
Seperti diberitakan oleh The Strait times, Thai telah dinyatakan bangkrut pada September 2020. Perusahaan ini menyisakan utang sebesar 350 baht (15,4 miliar dolar AS).
Seluruh 34 pesawat yang dijual terdiri dari 10 Boeing 747-400 buatan tahun 1993-2003, 6 Boeing 777-200 buatan tahun 1996-1998, dan 6 Boeing 777-300 buatan tahun 1998-2000.
Kemudian 6 A340-600 buatan tahun 2005-2008, 3 A340-500 buatan tahun 2005-2007, 2 Boeing 737-400 buatan tahun 1992-1993, dan 1 A300-600 buatan tahun 1993.
Disebutkan, pesawat-pesawat yang dijual ini dapat dikirimkan kepada pembeli mulai kuartal kedua tahun depan.
Khusus armada B747, awalnya Thai akan memensiunkan pesawat ini pada 2024. Namun, adanya wabah COVID-19 telah menyebabkan rencana itu dipercepat.
Roni Sontani