AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat telah menyetujui potensi penjualan empat drone MQ-9B SkyGuardian dan perangkat keras terkait kepada Taiwan.
Potensi penjualan senilai 600 juta dolar AS ini telah diajukan oleh Taipei kepada pemerintahan Presiden Donald Trump pada Agustus lalu.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA), badan Pentagon yang menangani program Penjualan Militer Asing, mengumumkan pada 3 November 2020 mengenai persetujuan dari Deplu AS tersebut.
Menurut DSCA, penjualan ini akan mencakup empat drone Reaper berikut persenjataannya, empat stasiun pengendali darat untuk menerbangkannya, suku cadang, serta perlatan terkait lainnya.
MQ-4B SkyGuardian merupakan Remotely Piloted Aircraft (RPA) yang dibuat oleh General Atomics.
RPA jenis Medium-altitude, Long-endurance (MALE) ini mampu terbang selama 40 jam hingga ketinggian 40.000 kaki dan dilengkapi berbagai peralatan untuk misi multi-domain termasuk pengawasan maritim, Anti-Submarine Warfare (ASW), dan Electronic Warfare (EW) spektrum luas.
“Kemampuan tersebut mencegah ancaman regional dan akan memperkuat pertahanan diri penerima. Penerima tidak akan kesulitan menyerap sistem ini ke dalam angkatan bersenjatanya,” tulis DSCA.
Ditambahkan, penjualan peralatan dan dukungan yang diusulkan ini tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan tersebut.
Namun demikian, kesepakatan ini meang belum final karena masih harus disetujui oleh parlemen di Washington maupun Taipei.
Pada bulan-bulan terakhir ini, AS telah memberikan persetujuan atas pengajuan pembelian beragam sistem persenjataan dari Taiwan.
Di antaranya adalah pembelian 1 miliar dolar AS untuk rudal jelajah jarak jauh, 436 juta dolar AS untuk sistem roket artileri bergerak, 2,37 miliar dolar AS untuk roket artileri khusus yang dapat menembakkan rudal anti-kapal, serta 8 miliar dolar AS untuk pembelian 66 unit pesawat tempur F-16V.
Roni Sontani