AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tiga unit jet tempur Rafale akan diterbangkan langsung dari Istres di Perancis ke Jamnagar di India. Penerbangan langsung yang memakan waktu lebih dari delapan jam itu akan didampingi oleh tiga pesawat tanker untuk pengisian bahan bakar di udara.
Ketiga Rafale dijadwalkan tiba di India pada 4 November 2020. Dengan tambahan tiga unit pesawat tempur omnirole buatan Dassault, Perancis ini India akan memiliki delapan unit Rafale dari 36 unit yang dipesan New Delhi.
“Tiga jet Rafale akan terbang langsung dari Istres di Prancis ke Jamnagar, penerbangan langsung lebih dari delapan jam,” kata sumber berita yang dikutip The Hindu.
Gelombang pertama pengiriman pertama Rafale sebanyak lima unit ke India telah dilaksanakan pada Juli 2020 dan kini seluruh pesawat itu telah masuk dalam naungan Skadron 17 “Golden Arrow” milik Angkatan Udara India (IAF) yang bermarkas di Stasiun Angkatan Udara Ambala.
Penerbangan kala itu dilaksanakan dalam dua leg, yaitu dari Bordeaux, Perancis ke Al Dhafra di Uni Emirat Arab dan selanjutnya ke India. Penerbangan dari Perancis menuju Uni Emirat Arab didampingi oleh pesawat tanker.
Penerbangan kelima Rafale kelompok pertama dipimpin oleh pilot IAF, yaitu Komandan Skadron 17 IAF.
Pejabat Kedutaan Besar India di Perancis mengatakan, pengiriman seluruh 36 unit jet Rafale akan selesai pada akhir 2021. Skadron kedua jet tempur ini akan dibangun di Hasimara, Benggala Barat.
Bulan lalu Kepala IAF Marsekal RKS Bhadauria mengatakan, India akan mendapatkan tiga atau empat unit Rafale setiap dua atau tiga bulan. Skadron pertama Rafale milik IAF akan siap pada akhir 2021, sedangkan skadron kedua pesawat ini dijadwalkan siap operasional penuh pada 2023.
“Dalam tiga tahun ke depan, kita akan melihat skadron jet Rafale dan Light Combat Aircraft (LCA) MK1 beroperasi dengan kekuatan penuh, bersama dengan tambahan Su-30MKI dan MiG 29 yang dipesan sebagai tambahan armada saat ini,” ujarnya.
India membeli 36 jet tempur Dassault Rafale dari Perancis melalui kontrak yang ditandatangani pada September 2016 senilai 7,87 miliar euro.
Roni Sontani