AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kuwait Airways, maskapai penerbangan nasional Kuwait, telah menerima dua unit A330neo pertamanya pada 29 Oktober 2020. Kedua pesawat merupakan kelompok pengiriman pertama dari delapan unit A330neo yang dipesan oleh Kuwait.
Sebelum ini, Kuwait Airways (Kuwait) telah mengoperasikan 15 pesawat buatan Airbus. Terdiri dari tujuh A320ceo, tiga A320neo dan lima A330ceo.
Pesawat A330neo (A330-800) Kuwait dikonfigurasi untuk menampung 235 penumpang dengan nyaman, terbagi dalam 32 kursi di Kelas Bisnis dan 203 kursi yang luas di Kelas Ekonomi.
Kuwait menilai, A330neo merupakan pesawat yang paling pas digunakan untuk rute-rute jauh pada masa-masa pandemi COVID-19 ini.
Pesawat ini juga sesuai dengan ambisi Kuwait Airways untuk memperluas jaringannya dengan cara yang paling efisien dan serbaguna.
A330neo dibangun di atas fitur-fitur A330 yang populer dengan teknologi yang dikembangkan untuk A350 XWB.
Pesawat menggunakan dua mesin terbaru Trent 7000 buatan Rolls-Royce. Rancangan sayapnya juga baru dengan rentangan yang lebih besar dan Sharklets yang terinspirasi dari A350 XWB.
A330neo terbang perdana pada 19 Oktober 2017, sementara A350 XWB terbang perdana lebih dulu pada 14 Juni 2013.
A330neo diklaim memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Penggunaan bahan bakar per kursi lebih rendah 25% dibandingkan pesaing generasi sebelumnya.
Pesawat dilengkapi dengan kabin Airspace dengan sistem hiburan dalam penerbangan dan konektivitas generasi terbaru.
Kuwait menjadi maskapai pertama pengguna A330-800 yang hingga saat ini hanya mendapatkan pesanan 14 unit, bandingkan dengan pesanan pasti A330-900 yang sudah mencapai lebih 270 unit.
A330-800 memiliki panjang 58,83 meter, lebih pendek dari A330-900 yang 63,66 m.
Kapasitas angkut maksimal A330-800 adalah 406 penumpang, lebih sedikit dari A330-900 yang 460 penumpang.
Roni Sontani