AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Airbus telah merancang pesawat jet latih terbaru untuk Angkatan Udara Spanyol dan berharap pesawat ini nantinya dapat digunakan oleh negara-negara di kawasan Eropa sebagai jet latih generasi mendatang.
Pesawat dengan nama Airbus Future Jet Trainer (AFTJ) ini telah ditawarkan oleh Airbus kepada Spanyol sebagai pengganti armada F-5M dan CASA C-101 Aviojet pada 2027-2028.
Seperti diberitakan oleh Defense News, konsep AFTJ telah dibuat oleh Airbus dalam beberapa tahun terakhir dan spesifikasinya baru disampaikan kepada media-media di Spanyol minggu lalu.
Jet latih AFTJ dirancang multiperan di mana pesawat dapat digunakan juga sebagai pesawat serang ringan atau pesawat agresor. Di antara fitur yang diintegrasikan dalam pesawat ini adalah LVC (live-virtual-constructive) yang cocok dengan sistem pelatihan berbasis di darat.
Pesawat didesain memiliki karakteristik penempur, yaitu manuverabilitas tinggi dan kecepatan menyerupai Eurofighter Typhoon dan F/A-18 Hornet, serta dilengkapi sistem modern.
Jika rancangan AFTJ ini diterima, kata Abel Nin, Kepala Program AFJT di Airbus, prototipe AFTJ akan mengudara pada 2025.
Ditegaskan, pesawat ini berikut sistem-sistemnya disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Udara Spanyol sejak awal perancangan.
Bila program ini sukses, Airbus melihat kemungkinan pesawat ini juga akan digunakan oleh sejumlah negara-negara di kawasan Eropa. Nin menyebut Perancis dan Finlandia sebagai negara potensi pelanggan di masa depan.
Pemerintah Spanyol sendiri, kata Airbus, saat ini belum menganggarkan pembiayaan untuk pembelian pesawat jet latih baru. Namun tahun depan diperkirakan anggaran untuk hal ini akan muncul.
Tahun lalu, Kementerian Pertahanan Spanyol menyebut, akan membeli 24 jet latih Pilatus PC-21 untuk menggantikan jet latih C-101 yang telah digunakan sejak tahun 1980-an.
Airbus sendiri melibatkan industri Spanyol dalam proyek AFTJ. Misalnya Indra, Tecnobit, ITP Aero, GMV, CESA, dan lainnya.
Airbus memprediksi, kebutuhan jet latih di dunia berkisar 500-800 unit dalam sepuluh tahun ke depan.
Roni Sontani