AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lanud Iswahjudi menyelenggarakan tiga pelatihan teknik pesawat, yaitu Training Aircraft Structure Maintenance and Repair (ACS), Training Simulator Hydraulic dan Electric Maintenance Pesawat F-16, serta Kursus Operator Ground Support Equipment (GSE).
Ketiga pelatihan secara resmi dibuka oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M., di Lapangan Upacara Skadron Teknik (Skatek) 042 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur pada Senin, 28 September 2020.
Training Simulator Hydraulic dan Electric Maintenance Pesawat F-16 diikuti oleh Perwira, Bintara, dan Tamtama Skadron Teknik 042. Pelatihan ini berbertujuan memberikan pengenalan dan pemahaman cara kerja komponen-komponen sistem hidrolik dan sistem kelistrikan pesawat F-16 melalui media simulator.
Sementara Training Aircraft Structure Maintenance and Repair diikti oleh sejumlah Perwira, Bintara, dan Tamtama Teknik dengan kejuruan Airframe yang berdinas di Skadron-skadron Udara, dan Skadron Teknik 042. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahanan prinsip-prinsip kerja pemeliharaan struktur pesawat dan perbaikannya serta untuk mengenal blue print/drawing.
Sedangkan Kursus Operator GSE diikuti oleh Bintara dan Tamtama Sarban dan Dinas Logistik Lanud Iswahjudi. Pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Safety Precaution, cara pengoperasian dan pemeliharaan tingkat ringan, serta cara mengatasi Trouble Shooting pada tahap ringan. Para peserta pelatihan nantinya diproyeksikan menjadi operator GSE di Skadron Teknik 042 dan Skadron-skadron Udara yang ada di Lanud Iswahjudi.
Roni Sontani
Sepi kembali berita calon pengganti F5 Tiger, thypoon Austria ditolak banyak pihak didalam negeri sendiri tetapi yang menolak tersebut tidak berani ambil sikap terhadap AS apabila RI beli Su 35 Rusia. Sebenarnya Alutsista Indonesia dimatikan oleh orang indonesia itu sendiri yang tidak berani ambil sikap terhadap AS. Sanggat memalukan meneriakan Sikap bebas dan aktif tetapi terlalu takut dengan Ancaman AS. Lebih memalukan lagi kalah dari negara yang pasir dan airnya pun beli dari indonesia (singapura) bisa mendapatkan teknologi alutsisa yang mempuni di kawasan asia tenggara. Negeri ini besar dan strategis, mainkan peranan ini untuk tidak di dikte oleh negara lain jangan hanya sibuk memikirkan politik (Pilkada) dalam negeri saja. Semoga kedepan pemimpin pemimpin yang terpilih berani ambil sikap tegas demi kemajuan alutsista Republik ini.