AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Australia (RAAF) saat ini sudah menerima 30 jet tempur siluman F-35A Lightning II dari total 72 unit yang dibeli dari Amerika Serikat.
Departemen Pertahanan Australia menyebutkan, sebelum diserahkan setiap F-35A untuk RAAF telah menjalani pengerjaan menyeluruh, uji penerbangan, dan uji pra-penerimaan di fasilitas jalur produksi Lockheed Martin di Texas, AS.
F-35A Air Vehicle Lead, Squadron Leader (Letnan Kolonel) Brook Porter, mengatakan RAAF berkepentingan untuk memastikan bahwa seluruh pesawat F-35A yang dipesan dari Lockheed Martin sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh RAAF.
Ia sendiri selama kariernya di JSF Branch telah terlibat dalam penerimaan 28 F-35A untuk RAAF.
Ditambahkan, tim yang terlibat juga menerbangkan sebagian besar pesawat yang dibeli dari AS ke Australia.
Australia telah berkomitmen membeli 72 F-35A untuk digunakan di tiga skadron, terdiri dari dua skadron operasional di RAAF Base Williamtown dan RAAF Base Tindal, serta satu skadron pelatihan di RAAF Base Williamtown.
Pesawat F-35A pertama telah dikirimkan ke Australia pada Desember 2018. Sementara skadron operasional pertama yaitu Skadron No. 3 akan mulai beroperasi penuh pada 2021.
Kemudian 72 F-35A RAAF dijadwalkan beroperasi penuh seluruhnya pada 2023. Di RAAF, F-35A menggantikan peran F/A-18A/B Hornet.
Australia pertama kali memesan 14 F-35A pada 2009 senilai 3,2 miliar dolar Australia. Kemudian di tahun 2014 telah menambah pesanan 58 unit F-35A senilai 11,5 miliar dolar AS, sehingga total menjadi 72 unit F-35A.
Roni Sontani