AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mitsubishi Heavy Industries (MHI) segera mendapatkan kontrak sebagai pengembang utama untuk pembuatan jet tempur siluman Jepang, F-X. Kontrak kemungkinan besar akan dilaksanakan bulan depan.
Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono dalam konferensi pers pada 1 September 2020 mengatakan, F-X akan dibangun untuk menggantikan peran jet tempur Mitshubishi F-2 (versi F-16 buatan Jepang) yang saat ini digunakan oleh Angkatan Bela Diri Udara Jepang (JASDF).
F-X merupakan jet tempur generasi keenam. Pesawat berkarakteristik siluman ini diharapkan dapat digunakan mulai tahun 2035.
Sebelumnya pada 25 Agustus 2020, Jepang menyatakan diri mengundang perusahaan-perusahaan asing untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Khususnya terkait teknologi siluman dan desain badan pesawat.
Kono mengatakan, tujuh pabrikan asing telah mendaftar. Namun ia merahasiakan ketujuh perusahaan dimaksud.
Sementara untuk pembuatan radar dan sistem peperangan elektronik, akan diserahkan kepada perusahaan Jepang untuk membuatnya.
Media menyoroti hal ini dilakukan Jepang karena kemungkinan besar karena Amerika Serikat tidak akan memberikan teknologi radar AESA (active electronically scanned array) seperti halnya telah diminta oleh Korea Selatan untuk program KF-X, namun ditolak.
Proyek pembuatan jet tempur pengganti F-2 sebenarnya telah lama digulirkan Jepang, yaitu sejak 1997. Tokyo awalnya menginginkan untuk membeli F-22 dari AS, namun Washington tidak menjual pesawat ke negara lain dan hanya memproduksi kurang dari 200 unit untuk USAF.
Pada 2016 Jepang berhasil menerbangkan pesawat eksperimental X-2 Shinshin, namun proyek ini tidak dilanjutkan. Pada 2018 Jepang memutuskan untuk membeli puluhan bahkan ratusan F-35 dari AS.
Tidak cukup dengan F-35, Tokyo melanjutkan programnya ke jet tempur generasi keenam ini.
Roni Sontani
Apakah benar X-2 Shinshin tidak diteruskan? Kalau Mitsubishi memang menang kontrak buat F-X, kemungkinan besar malah diteruskan buat testing teknologi yang bakal masuk pesawat yang akan diproduksi.
Kalau baca sumber kementrian pertahanan atau keuangan Jepang, tujuan X-2 adalah untuk mengetahui kemampuan industri dan buat pengembangan teknologi yang akan masuk ke pesawat tempur masa depan JASDF. Tujuan pertama sudah tercapai, tetapi buat pengembangan teknologi sepertinya masih berlanjut. Komponen seperti self healing control system menurut saya baiknya mengalami refinement terus sampai prototype F-X pertama mengudara.
Banyak media salah kaprah dengan menyebutkan X-2 adalah pesawat tempur masa depan JASDF. Padahal kalau lihat nama proyeknya saja sudah jelas: Advanced Technology Demonstrator – X.