AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Yunani mengonfirmasi bahwa saat ini negosiasi dengan Perancis untuk membeli pesawat tempur Rafale sedang dilaksanakan. Akan tetapi, Athena menolak apabila dikatakan keputusan untuk membeli jet-jet tempur omnirole buatan Dassault Aviation itu sudah final.
“Kami sedang bernegosiasi dengan Prancis, dan tidak hanya dengan Prancis, untuk meningkatkan potensi pertahanan negara kami,” kata seorang pejabat pemerintah seperti diberitakan Reuters.
Dalam kerangka ini, lanjutnya, memang ada pembahasan yang mencakup pembelian pesawat.
Pejabat itu menegaskan, tidak ada keputusan akhir yang dibuat. Sementara media Yunani melaporkan pada hari Senin bahwa Athena telah setuju untuk membeli 18 jet tempur Rafale.
“Tidak ada kesepakatan tertulis seperti yang tertera di berbagai media. Namun, memang ada beberapa hal yang dibahas,” tandasnya.
Selama akhir pekan lalu, media-media Yunani mempublikasihan bahwa Athena dan Paris telah mencapai kesepakatan untuk pembelian 18 jet tempur Rafale di mana 10 di antaranya akan dijual dan 8 sisanya akan diberikan sebagai sumbangan.
Delapan pesawat yang akan diberikan sebagai “hadiah” merupakan jet bekas dari stok Angkatan Udara Prancis.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Yunani mengatakan negara itu siap untuk menghabiskan sebagian dari cadangan kasnya untuk pembelian senjata dan sarana lain yang akan membantu meningkatkan “kekuatan pencegahan” setelah bertahun-tahun Athena memperketat anggaran pertahanannya.
Yunani berselisih dengan tetangganya Turki dalam sejumlah masalah. Yang paling pelik belakangan ini adalah klaim yang tumpang tindih terkait sumber daya hidrokarbon di wilayah Mediterania Timur.
Ketegangan meningkat bulan lalu setelah Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis ke daerah yang disengketakan menyusul pakta antara Athena dan Kairo yang meratifikasi perbatasan laut.
Prancis dan Jerman mencoba menengahi dan meredakan ketegangan.
Di sisi yang lain, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melakukan dua kali pembicaraan jarak jauh dengan Presiden AS Donald Trump minggu lalu.
Akankah negosiasi pembelian jet tempur Rafale dipindahkan ke produk Amerika Serikat?
Roni Sontani