AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Walau telah berumur tua, terbang perdana pada 12 November 1952 dan mulai digunakan sejak tahun 1956, pembom strategis Tu-95 (NATO: Bear) hingga saat ini masih digunakan. Penambahan masa pakai dimungkinkan karena pesawat yang dibuat dalam berbagai varian ini terus menjalani retrofit dan modernisasi.
Seperti halnya varian Tu-95MS yang mulai diproduksi tahun 1981, kini dimodernisasi lagi menjadi Tu-95MSM oleh United Aircraft Corporation (UAC).
Pesawat hasil modernisasi, Tu-95MSM, telah melaksanakan penerbangan uji perdananya pada 22 Agustus 2020 di Beriev Aircraft Plant, Taganrog. Pesawat diterbangkan oleh pilot uji Andrei Voropayev selama 2,5 jam pada ketinggian 9.000 meter (29.527 m).
Beberapa perangkat modern yang diintegrasikan pada Tu-95MSM dengan nomor 21 ini, adalah radar phased array Novella-NV1.021, sistem kontrol penerbangan dan displai infomasi baru, Meteore-NM2 airborne defence complex, dan mesin baru Kuznetsov NK-12MPM turboprop yang lebih bertenaga dan memiliki tingkat vibrasi yang lebih rendah.
Mesin NK-12MPM dibuat oleh Kuznetsov di pabrik Samara, bagian dari United Engine Corporation (UEC). Mesin NK-12MPM merupakan hasil modernisasi dari NK12MP.
Dengan menggunakan mesin NK-12MPM, Tu-95MSM mampu menjelajah lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak.
Dibandingkan pesawat sebelumnya, Tu-95MSM dapat membawa delapan rudal nuklir, alias empat unit lebih banyak.
Sementara tingkat vibrasi yang lebih rendah, dicapai karena penggunaan baling-baling yang baru buatan Aerosila Research and Production Enterprise.
Yuli Slyusar, Direktur Jenderal UAC dalam wawancara dengan televisi Zvezda mengatakan, Tu-95MSM memiliki kapabilitas tempur dua kali lipat dibanding pesawat terdahulu.
Roni Sontani