AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Selatan mencari peluang kerja sama militer dengan Rusia untuk pengembangan pesawat tempur generasi kelima (Gen-5), drone, dan eksplorasi ruang angkasa. Hal ini sekaligus untuk mengatasi beragam ancaman yang timbul di Semenanjung Korea.
Atase Udara Kedutaan Besar Korea Selatan di Rusia, Kim Young Wook, mengatakan hal itu di ajang forum dan teknik militer Army-2020 di Taman Patriot, Kubinka, Wilayah Moskow.
“Ancaman terbesar datang dari Korea Utara. Tidak hanya bidang militer, tetapi juga dalam hal politik. Pemerintah kami terus mencoba membangun perdamaian di atmosfer Semenanjung Korea. Untuk dapat melaksanakan hal itu, kami perlu kerja sama dengan negara-negara lain, terutama dengan Rusia,” ujar Kim seperti dikutip Sputnik (25/8/2020).
Kim menambahkan, Rusia memiliki teknologi pengembangan jet tempur Su-57 dan drone di mana hal ini sangat menarik bagi Korea Selatan.
“Jika kami punya peluang, teknologi ini sesuatu yang sangat baik bagi kami. Kami belum mengembangkan pesawat tempur generasi kelima. Jika ada kesempatan kerja sama dengan Rusia, hal itu sangat besar artinya,” tambah dia.
Seoul, kata Kim, berharap dapat menandatangani nota kesepahaman kerja sama bidang militer dengan Moskow pada saat kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putik ke Seoul yang dijadwalkan akhir tahun ini.
“Jila Vladimir Putin datang ke negeri kami, kita bisa memperluas spektrum kerja sama militer antara Korea Selatan dan Rusia.”
Sebelumnya, pada awal minggu ini Duta Besar Korea Selatan untuk Rusia, Lee Sok-bae juga mengatakan, Seoul berharap Putin dapat melakukan kunjungan ke Seoul akhir tahun ini.
Hubungan diplomatik Korea Selatan dengan Rusia tahun ini menginjak usia 30 tahun. Hubungan di era modern antara kedua negara dimulai pada 30 September 1990.
Roni Sontani
Loh loh loh, budak kok pengen ganti majikan?
semoga bisa merukunkan 2 saudara yang diadu domba oleh ideologi