AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat N25O PA01 (Prototype Aircraft ke-1) Gatotkaca yang dipindahkan keberadaannya dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Jawa Barat ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta, kini sudah terpasang sebagai monumen di tempat peristirahatannya.
N250 dengan registrasi PK-XNG hasil karya putra-putri bangsa Indonesia ini ditempatkan di Muspusdirla atas prakarsa Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
Pemindahan N250 dari PTDI ke Muspusdirla, menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, adalah agar pesawat ini dapat dilihat oleh masyarakat dengan harapan dapat menggugah kecintaan bangsa ini pada kedirgantaraan.
“Pesawat ini akan kami tempatkan di bagian paling depan Muspusdirla agar para pengunjung museum bisa langsung melihat pesawat hasil karya bangsa ini. Diharapkan, dengan adanya N250 di Muspusdirla dapat menggugah kecintaan bangsa Indonesia, khususnya para generasi muda pada kedirgantaraan dan pesawat hasil karya bangsa,” ujar Kadispenau.
N250 menjadi koleksi pesawat ke-60 di Muspusdirla. Di museum ini, kata Fajar, nantinya para pengunjung dapat melihat dari dekat bahkan masuk ke pesawat untuk melihat kokpit dan interior pesawat.
N250 diangkut dari Bandung menuju Yogyakarta pada Kamis dini hari (20/8/2020) dengan kecepatan perjalanan di jalan tol 30-40 km/jam menggunakan truk trailer Hino Profia 700 tipe SS1E TH bermesin diesel E13C-VT 12.913 cc (480 PS).
Pesawat diurai terlebih dahulu beberap bagian seperti badan, sayap utama, sayap ekor, mesin, dan propeler untuk kemudian dirakit lagi setelah sampai di Muspusdirla.
Kompenen-komponen besar N250 ini diangkut menggunakan lima truk trailer dengan pengawalan khusus. Tim Dispenau di bawah Kadispenau turut dalam perjalanan tersebut untuk menyampaikan laporan langsung melalui berbagai media sosial TNI AU.
Pesawat N250 Gatotkaca tiba di Muspusdirla pada Jumat pagi (20/8/2020) dan kemudian langsung dilaksanakan proses penempatan di lokasi yang telah disiapkan dan kemudian dilakukan perakitan.
Kadispenau mengatakan, rencananya monumen N250 akan diresmikan oleh Panglima TNI pada Rabu, 26 Agustus 2020.
Proses perakitan berjalan dengan lancar. Foto penampakan N250 di Muspusdirla pun sudah terlihat dari udara.
Roni Sontani
Mengapa tidak membuat hanggar agar koleksi sejarah itu tidak rusak dimakan usia …masih lebih baik tetap di PTDI karena tersimpan didalam hanggar … Mohon perhatian akan hal ini …
Terima kasih …
Betul,dan baiknya dikloning agar perjuangan alm bj habibie tak sia2
Kita ini bukan jajahan imf,dan anteknya. Bikin saja pesawat yg sama….merdeka….bukan kayak kerupuk kena air, agar gatot kaca yang lainngya bisa terbang.Kadang aneh …tuh lihat china bikin pesawat sampai nyontek habis ke pesawat rusia…..lalu salah apa yang dilakukan sehingga n250 tidak diteruskan?
Sedih sih, emang susah jadi negara yg ekonomi dan politiknya belum merdeka. Koar2 didepan podium ato didepan tipi, tapi di dehemin dikit ama barat kek gulali kena air.