AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam sebulan ke depan, Amerika Serikat (AS) bersama dua negara sekutunya yang memiliki kekuatan militer kuat di kawasan Indo-Pasifik mengadakan latihan perang laut bersakala cukup besar.
Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (US Navy) bersama JMSDF (Japan Maritime Self Defense Force) atau Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (AL Jepang) dan RAN/Royal Australian Navy (AL Australia) berlatih manuver tempur di kawasan Pasifik Barat dengan pusat operasi lapangan di Pangkalan Udara Andersen di Guam.
Dari pihak US Navy dikerahkan Gugus Tempur Kapal Induk ke-5 (CSG/Carrier Strike Group 5) yang dipimpin oleh kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76). Latihan perang maritim trilateral ini dimulai di kawasan Laut Filipina tanggal 19 Juli 2020.
Dalam formasi CSG-5, USS Ronald Reagan dikawal sejumlah kapal perang permukaan dan kapal selam penyerang bertenaga nuklir. Dalam latihan ini CVN-76 didampingi penjelajah (cruiser) kelas Ticonderoga yaitu USS Antietam (CG-54) dan perusak (destroyer) kelas Arleigh Burke, yaitu USS Mustin (DDG-89).
Australia mengerahkan kekuatan cukup besar, terdiri dari kapal serbu amfibi HMAS Canberra (L-02) yang kini difungsikan pula sebagai kapal induk helikopter, beserta sejumlah heli serang Tiger ARH, kapal perusak HMAS Hobart (DDG-39), serta perusak kawal (fregat) HMAS Arunta (FFH-151) dan HMAS Stuart (FFH-153) dengan dukungan kapal logistik HMAS Sirius (O-266).
Kontingen Australia juga didukung dengan pesawat peringatan dini dan pengendali udara (AEW&C/Airborne Early Warning & Control) E-7A Wedgetail.
Sementara itu Jepang mengirimkan kapal perusak JS Teruzuki (DD-116) bersistem manajemen tempur Aegis.
Latihan ini tidak hanya menguji interoperabilitas kekuatan laut tiga negara partisipan, namun sekaligus juga mempraktikan protokol kesehatan dan keamanan dalam operasi militer di tengah pandemi COVID-19.
Latihan besar-besaran ini masih akan disusul oleh latihan yang lebih besar lagi yang rutin digelar US Navy bersama negara-negara sekutu dan sahabat AS di Pasifik yaitu RIMPAC (The Rim of The Pacific Exercise).
Banyak pengamat menduga, latihan ini merupakan salah satu bentuk persiapan AS untuk menghadapi China yang kehadiran kekuatan militernya di kawasan Pasifik semakin besar.
Antonius KK