AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tiongkok atau China, dilaporkan telah menguji sebuah rudal anti-tank terbaru untuk melengkapi helikopter serang mereka. Tidak ada penjelasan lebih detail mengenai desainasi maupun nama rudal dimaksud.
Sumber-seumber industri militer mengatakan, pengujian telah dilaksanakan pada 22 Juni 2020 lalu di Alxa, sebuah tempat latihan militer di wilayah otonomi Mongolia, China bagian utara.
Rudal baru ini disebut memiliki daya jangkau lebih jauh, tingkat akurasi tinggi, dan kemampuan terbang cepat menuju sasaran, membuatnya sebuah ancaman serius bagi tank, perkubuan, maupun benteng pertahanan.
Seperti dilaporkan China Aviation News yang berafiliasi dengan Aviation Industry Corp of China (AVIC), dalam uji coba pertamanya, rudal anti-tank terbaru Tiongkok ini berhasil menghancurkan sasaran dengan tepat.
Para ahli menduga, rudal baru ini akan melengkapi helikopter serang buatan dalam negeri seperti Z-10 dan Z-19 yang keduanya baru saja menjalani peningkatan kemampuan (upgrade).
Uji coba rudal terbaru China, mencuat di tengah ketegangan Beijing dengan New Delhi di wilayah perbatasan.
Seperti diketahui, pada 15 Juni lalu telah terjadi pertikaian berdarah antara India dan China di Lembah Galwan yang menewaskan sedikitnya 20 personel tentara India.
Diberitakan BBC, tentara India tewas dalam bentrokan tanpa senjata api, karena Perjanjian 1996 melarang penggunaan senjata dan peledak di daerah itu. Dilaporkan pula, sebanyak 76 tentara India lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu Reuters meberitakan, Keluarga dari 20 tentara India yang tewas dalam pertarungan di Lembah Galwan, mengklaim para korban dijebak oleh tentara China.
Keluarga korban mengatakan, tentara India dikepung oleh tentara China dalam jumlah besar di perbukitan yang curam dan tidak memiliki senjata untuk membela diri.
Beberapa tentara India tewas karena lehernya diserang dengan benda tajam di tengah kegelapan, demikian dituturkan salah satu keluarga korban.
Roni Sontani