AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lockheed Martin telah mendapatkan kontrak senilai 15 miliar dolar AS untuk modernisasi seluruh armada C-130J dari Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Kontrak dengan mekanisme Foreign Military Sales (FMS) ini mencakup pengembangan dan retrofit semua varian Super Hercules.
Pentagon mengumumkan, seluruh pengerjaan pengembangan dan retrofit akan dilaksanakan di fasilitas Lockheed Martin di Marietta, Georgia. Pengerjaan akan diselesaikan hingga tahun 2030.
C-130J Super Hercules merupakan generasi penerus C-130H dan keluarga besar C-130 Hercules yang telah digunakan lebih dari 60 tahun. Pesawat ini memiliki dimensi yang lebih besar, kapasitas angkut, dan daya dorong mesin yang lebih kuat dibanding varian terdahulu.
Lebih dari 400 unit C-130J telah berhasil diserahkan oleh Lockheed Martin kepada para penggunanya di 17 negara sejak 1999. Prototipe C-130J sendiri terbang perdana pada 5 April 1996.
Varian J telah dilengkapi dengan flightdeck yang modern. Pesawat ini dapat diawaki oleh pilot, kopilot, dan satu load master saja tanpa navigator dan flight engineer.
Pesawat dilengkapi dengan sistem penanganan kargo yang canggih menggunakan komputer, termasuk sistem pengendalian winch di bawah lantai dan sistem flip-floor untuk kargo palet model gelinding.
Sistem ini memungkinkan penanganan kargo lebih cepat dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam penugasan.
Varian khusus C-130J dibuat oleh Lockheed Martin sesuai permintaan pengguna. Tahun 2008 misalnya, Lockheed Martin membuat enam KC-130J hasil modifikasi dari C-130J untuk fungsi khusus di Angkatan Udara maupun di Komando Operasi Khusus. Enam unit varian ini saat itu dibuat dengan nilai kontrak mencapai 470 juta dolar As.
Sama seperti pendahulunya yang sudah dilibatkan di medan pertempuran, varian C-130J juga sudah digunakan secara luas oleh USAF dan USMC di Iraq dan afganistan. Demikian halnya dengan Kanada yang telah mengerahkan CC-130J untuk berkiprah di Afganistan.
Di medan perang lainnya, C-130J juga dikerahkan oleh NATO di berbagai palagan termasuk dalam perang sipil di Libia.
Roni Sontani