AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India telah memutuskan untuk membeli 33 pesawat tempur buatan Rusia, terdiri dari 12 Su-30MKI dan 21 MiG-29, serta meningkatkan kemampuan 59 MiG-29 lama.
Program yang telah disetujui Dewan Akuisisi Pertahanan (DAC) pimpinan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh ini menelan biaya sebesar 5,2 miliar dolar AS.
Pembelian pesawat baru dan peningkatan kapabilitas pesawat lama, dilakukan dalam program cepat menghadapi kekurangan jet tempur akibat sejumlah armada yang telah dipensiunkan. Pengadaan ini juga dilakukan di tengah ketegangan antara India dan China di Lembah Galwan.
Seperti diketahui, 20 tentara India telah terbunuh dalam bentrokan brutal dengan Tentara Pembebasan Rakyat pada 15 Juni. Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, negaranya tidak akan melupakan peristiwa ini.
“Mengatasi kebutuhan Angkatan Udara India untuk meningkatkan skadron tempurnya, DAC telah menyetujui proposal pengadaan 12 pesawat tempur Su-30MKI, 21 MIG-29, dan peningkatan 59 MiG-29,” kata Kementerian Pertahanan India.
Dijelaskan, pengadaan dan peningkatan pesawat MiG-29 akan dilakukan dari Rusia, sementara pengadaan Su-30MKI akan dipasok oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL).
Selain pengadaan pesawat, DAC juga telah menyetujui pengadaan lebih banyak roket multi-barel Pinaka, meningkatkan persenjataan kendaran tempur BMP, dan pengadaan Radio untuk Angkatan Darat India. Ada juga pengadaan rudal Astra untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara India.
Seperti Airspace Review kutip dari pemberitaan Sputnik (2/7), India dan Rusia tahun lalu telah menegosiasikan pembelian MiG-29 dan Su-30MKI. Tim Angkatan Udara India telah mengunjungi fasilitas Rusia untuk memeriksa jet tempur MiG-29 dan laporannya telah disampaikan ke Markas IAF.
Kepala Staf IAF Masekal Udara R.K.S. Bhadauria sebelumnya juga pernah mengatakan, jet tempur Su-30MKI tambahan akan dibangun oleh HAL di fasilitas Nasik di negara bagian Maharashtra, India selatan.
Roni Sontani