AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara India (IAF) dilaporkan telah mengerahkan helikopter terbaru AH-64E (I) Apache Guardian ke pangkalan udara terdepan di Ladakh, dekat perbatasan negara dengan China.
Hal ini dilakukan New Delhi di tengah eskalasi ketegangan dengan China yang terjadi di sepanjang Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC).
Selain helikopter, Asian News International (ANI) memberitakan, IAF juga mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya meliputi Su-30MKI, Mirage 2000, dan MiG-29.
IAF menandatangani pembelian 22 AH-64E senilai 2,2 miliar dolar AS pada September 2015.
Serah terima heli pertama secara resmi dilaksanakan dari Boeing kepada IAF di fasilitas produksi Boeing di Mesa, Arizona, AS pada 10 Mei 2019.
Pembelian Apache Guardian oleh India telah menambah kekuatan IAF. Heli ini dirancang mampu melaksankaan misi serangan terhadap sasaran darat secara mumpuni dan beroperasi di medan perang yang spesifik.
Pada Juli tahun lalu Boeing memberitakan bahwa kelompok pertama heli AH-64E (I) ini telah tiba di India.
Helikopter AH-64E Apache Guardian (sebelumnya bernama AH-64D Block III) dilengkapi dengan kanon laras tunggal kaliber 30 mm yang dapat memuntahkan peluru hingga 1.200 ronde dalam satu waktu. Heli ini juga dilengkapi roket Hydra dan rudal anti-tank Hellfire yang sangat ampuh melumpuhkan tank.
April lalu, salah satu heli Apache Guardian IAF yang dioperasikan di dekat perbatasan dengan Pakistan melakukan pendaratan darurat di lapangan rumput Distrik Hoshiarpur, Punjab.
Pendaratan darurat dilaksanakan satu jam setelah helikopter terbang dari Pangkalan Udara Pathankot karena mengalami masalah teknis.
India telah memesan tambahan enam hingga 12 unit Apache Guardian kepada Amerika Serikat untuk menambah lagi kekuatan udaranya.
Roni Sontani