AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Emirates melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 700 awak kabin dan 600 pilot yang sebagian besar adalah kru pesawat superjumbo A380. Pandemi virus corona telah menyebabkan maskapai penerbangan dunia yang berbasis di Dubai ini lumpuh.
Sebenarnya, Emirates telah mengoperasikan lagi layanan penerbangan terjadwalnya ke sembilan tujuan di dunia. Yaitu ke London Heathrow, Frankfurt, Paris, Milan, Madrid, Chicago, Toronto, Sydney dan Melbourne.
Namun demikian, kondisi akibat wabah COVID-19 belum kembali pulih sepenuhnya.
Seperti diberitakan Arabian Business (9/6), Emirates telah berjuang keras untuk mempertahankan keluarga besarnya. Tetapi, perusahaan telah sampai pada kesimpulan bahwa harus mengucapkan selamat tinggal kepada sejumlah pegawainya.
“Setelah meninjau semua skenario dan opsi, kami sangat menyesal bahwa kami harus merelakan sejumlah orang kami pergi (melakukan PHK). Keputusan ini sangat sulit dan kami sama sekali tidak menganggapnya enteng,” kata Emirates.
Pada bulan Mei, Bloomberg melaporkan, Emirates berencana untuk memangkas 30.000 pekerjaan atau 30% dari tenaga kerjanya akibat lesunya bisnis penerbangan jarak jauh.
Seiring dengan pemangkasan pegawai, Emirates akan meningkatkan lagi penerbangannya hingga ke 30 kota tujuan di dunia termasuk kota-kota transit.
Penerbangan ke Bahrain, Manchester, Zurich, Wina, Amsterdam, Kopenhagen, Dublin, New York JFK, Seoul, Kuala Lumpur, Singapura, Jakarta, Taipei, Hong Kong, Perth, Brisbane, dan Kabul, akan dilayani mulai 15 Juni 2020 menggunakan armada Boeing 777-300ER.
Roni Sontani
Banyak juga karyawan darat lain yg kena PHK.. pekerja airlines bukan cuma pilot & cabin crew .