AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Hanya dalam hitungan minggu sejak kecelakaan yang menimpa sebuah F-35A Lightning II milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dari Eglin Air Force Base, Florida yang jatuh pada 20 Mei 2020 lalu, sebuah F-35A kembali mengalami insiden.
Pada 8 Juni 2020, seperti diberitakan The Drive, sebuah F-35A USAF dari 388th Fighter Wing yang berpangkalan di Hill Air Force Base, Utah mengalami kolaps roda pendarat depan (nosewheel collapse) sesaat setelah mendarat di salah satu landas pacu pangkalan tersebut.
Pada insiden tersebut, roda depan lepas dari pengunciannya dan kembali terlipat masuk ke rumah roda (nosewheel bay) dan menyebabkan bagian depan jet tempur siluman itu rusak akibat bergesekan dengan landasan.
Dalam kasus ini, pilot yang bersangkutan selamat. Tidak disebutkan bagaimana sang pilot keluar dari pesawat naas itu, apakah manual ataupun melontarkan diri dengan kursi pelontar (ejection seat).
Kendati demikian sejumlah sumber menyebutkan bahwa pilot F-35A tersebut keluar dengan kursi lontar sesaat setelah roda depannya kolaps.
Insiden kolapsnya roda pendarat depan F-35A ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sekitar dua tahun lalu insiden serupa menimpa sebuah F-35A dari Eglin Air Force Base, Florida.
Apapun itu, jelas insiden ini tak hanya merupakan pukulan bagi USAF yang dalam beberapa tahun ini banyak dikritik perihal rekor keselamatan terbang dan kesiapan pesawatnya yang disebut-sebut menurun.
Kejadian ini juga merupakan noda bagi reputasi F-35A yang kian gencar ditawarkan ke berbagai negara sekutu maupun sahabat Amerika.
Antonius KK
Aproved by Ron