AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy/USN) telah berhasil menyelesaikan uji pertama penerbangan membawa rudal AARGM-ER (Advanced Anti-Radiation Guided Missile – Extended Range) pada Senin, 1 Juni 2020.
Rudal captive itu dibawa menggunakan pesawat tempur F/A-18E Super Hornet. Pengujian dilaksanakan di arena latihan Patuxent River. Demikian disampaikan US Navy dalam siaran beritanya.
Pengembangan rudal AARGM-ER, kata USN, masih membutuhkan waktu hingga tiga tahun ke depan. Rudal ini dijadwalkan siap penggunaannya pada 2023.
Nantinya, rudal AARGM-ER akan menjadi persenjataan F/A-18E/F Super Hornet, EA=18G Growler, dan juga F-35A/B/C Lightning II.
Dalam uji penerbangan, rudal AARGM dievaluasi karakteristik dan integrasinya terhadap pesawat.
Rudal AARGM-ER merupakan varian peningkatan dari rudal AARGM. Rudal baru dilengkapi dengan motor roket dan hulu ledak yang baru. Kapabilitasnya meningkat dibandingkan rudal lama.
USN tidak menyebutkan berapa jarak jangkau tembakan rudal AARGM-ER buatan Northrop Grumman ini. Namun sebagai gambaran saja, rudal AARGM mampu mencapai sasaran hingga jarak 60 mil laut (111 km).
Roni Sontani