AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tim Aerobatik Angkatan Laut Amerika Serikat (USN), Blue Angels, telah menggunakan pesawat F/A-18 Hornet tipe klasik sejak 1986. Seiring berjalannya waktu, program penggantian Hornet klasik pun telah disusun sehingga pesawat ini akan digantikan oleh F/A-18E/F Super Hornet.
Terkait hal itu, Boeing belum lama ini telah mengirimkan satu pesawat uji F/A-18E Super Hornet kepada Blue Angels.
Boeing mengatakan pada 3 Juni, pesawat akan diuji dan dievaluasi performanya oleh Blue Angels di Patuxent River Station Air Naval, Maryland.
Tahun 2020 ini, Boeing akan memasok 11 unit Super Hornet kepada tim aerobatik berkelir biru-kuning kebanggaan USN dan warga Amerika Serikat tersebut.
Terlihat, satu pesawat F/A-18E yang belum dicat akan digunakan oleh Blue Angels. Pesawat ini, kata Boeing, bahkan tidak akan dicat terlebih dahulu sebelum pengujian dan proses evaluasi selesai.
Sebagaimana diketahui, penggunaan armada F/A-18 Hornet di USN telah dihentikan pada Oktober 2019 lalu.
Hanya Korps Marinir AS (USMC) yang masih akan menggunakan pesawat ini hingga tahun 2030 setelah semua F-35B akan siap menggantikan perannya.
Dibandingkan dengan Hornet tipe klasik, Super Hornet memiliki dimensi 25 persen lebih besar. Jangkauan terbangnya pun lebih jauh 40 persen dibandingkan tipe lama.
Perakitan Super Hornet untuk Blue Angels dilaksanakan oleh Boeing di fasilitas Cecil Field, Jacksonville, Florida.
Modifikasi pada Super Hornet untuk Blue Angels, kata Boeing, di antaranya meliputi penambahan tangki minyak untuk menghasilkan asap, sistem suplai bahan bakar sehingga pesawat dapat melakukan manuver inverted dalam waktu lama, pencopotan senjata kanon internal, dan penyesuaian lainnya.
Meski demikian, pesawat untuk aerobatik ini tetap disiapkan untuk dapat beroperasi penuh di kapal induk dan bila sewaktu-waktu dibutuhkan, maka hanya butuh waktu 72 jam untuk penyiapannya menjadi pesawat tempur untuk fungsi perang.
Roni Sontani