AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Maksapai penerbangan utama Jepang, All Nippon Airways (ANA), telah menunda jadwal penerimaan A380 “Flying Honu” ketiga hingga enam bulan ke depan. Padahal, rencana awal pesawat superjumbo ini akan diterima pada April lalu dan mulai digunakan pada Mei 2020.
Penundaan penerimaan Flying Honu berwarna oranye, tidak lain karena kondisi penerbangan global yang tidak memungkinkan saat ini akibat terjadinya wabah COVID-19. ANA bahkan telah menyetop 85% penerbangan internasionalnya.
ANA memprediksi, industri penerbangan sipil Jepang akan kehilangan pendapatan sekira 18,6 miliar dolar AS akibat wabah virus corona ini.
ANA telah memesan tiga A380 yang dikhususkan untuk penerbangan wisata dari Jepang ke Honolulu, Hawaii.
Dua pesawat telah digunakan, sementara pesawat ketiga sudah siap dikirimkan oleh Airbus. Pada 27 Maret lalu, pesawat ini telah mengudara perdana dari fasilitas Airbus di Hamburg-Finkenwerder, Jerman.
A380 sering dikatakan sebagai hotel terbang. ANA mengonfigurasi pesawat ini dalam 520 tempat duduk yang berarti dua kali lipat dari kapaistas kursi pesawat badan lebar lain yang digunakan maskapai ini.
Roni Sontani