AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara India (IAF) menyatakan butuh penambahan 450 unit pesawat tempur baru. Oleh karena itu, IAF telah membuat perencanaan untuk mengajukan pembelian pesawat sebanyak itu.
Kepala Staf IAF, RKS Bhadauria, mengatakan hal itu saat diwawancarai oleh kantor berita ANI pada Minggu, 20 Mei 2020.
Dikatakan, penambahan pesawat dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan IAF di perbatasan utara dan barat negeri itu dalam beberapa tahun ke depan.
Bhadauria merinci, 450 pesawat tempur baru yang telah direncanakan untuk dibeli dan akan memperkuat IAF terdiri dari 36 Dassault Rafale dari Perancis, 114 pesawat tempur multiperan, 100 pesawat AMCA (Advanced Medium Combat Aircraft), dan lebih dari 200 LCA (Light Combat Aircraft).
Disebutkan, pesawat-pesawat tempur yang akan dibeli (dan sebagian telah dibeli) itu akan digunakan untuk 35 tahun.
Perhitungan kebutuhan 450 pesawat tempur baru, kata Bhadauria, seiring akan dipensiunkannya 10 skadron tempur pesawat MiG-21 dan MiG-27.

“Dalam 15 tahun ke depan, pembelian 83 LCA merupakan fokus utama kami. Setelah itu LCA Mark 2 akan dibeli sebanyak 100 unit sehingga jumlahnya mendekati 200 unit,” ujar Bhadauria.
Disebutkan juga, untuk AMCA dibutuhkan sebanyak enam skadron.
Sementara untuk pesawat latih, IAF membidik sekira 70 pesawat latih HTT-40 bermesin turboprop buatan HAL. Pesawat ini akan mendukung armada Pilatus PC-7 MK II yang telah digunakan IAF sejak 2013.
HTT-40 akan menggantikan pesawat latih buatan dalam negeri, yaitu 370 unit HPT-32 Deepak yang telah dipensiunkan.
Roni Sontani