AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Iran berencana mengirimkan drone Fotros (Petros) kepada Pasukan Darat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC Ground Force) dalam waktu dekat.
Hal ini dibenarkan oleh Kolonel Akbar Karimloo, Komandan Divisi Drone IRGC Ground Force, dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim yang diterbitkan pada 26 April lalu.
Kehadiran drone kelas MALE (medium-altitude long-endurance) ini akan meningkatkan kemampuan IRGC Ground Force dalam misi patroli dan operasi tempur di sepanjang perbatasan barat laut dan tenggara.
Fotros diluncurkan pada 18 November 2013. Drone ini merupakan drone intai serang terbesar yang dikembangkan secara lokal oleh IAIO (Iran Aviation Industries Organizatin). Panjang badannya mencapai 9 m.
Fotros memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km yang artinya meliputi sebagian besar wilayah Timur Tengah termasuk Israel.
Ketinggian terbang Fotros mencapai 7.600 m (25.000 kaki) dan memiliki daya tahan penerbangan maksimum hingga 30 jam.
Persenjataan yang dapat diusung Fotros cukup beragam. Salah satunya adalah rudal udara ke permukaan serbaguna Sadid-1, setara dengan rudal Spike LR buatan Rafael ADS, Israel.
Diketahui, Iran memang cukup agresif dalam pembuatan drone intai secara mandiri.
Iran bahkan mengklaim diri termasuk lima negara penghasil drone terbesar di dunia, menyusul Israel, Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Rangga Baswara Sawiyya