AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Aksi saling cegat pesawat antara Rusia dan negara-negara NATO terus terjadi di wilayah udara di atas perairan internasional. Frekuensi dari kejadian ini terus meningkat setelah terjadi krisis di Ukraina tahun 2014, khususnya di semenanjung Krimea.
Masing-masing negara memiliki alasan yang sama untuk melaksanakan pencegatan. Yaitu, menjaga kedaulatan wilayah udara masing-masing dari kemungkinan terjadinya penerobosan oleh pesawat asing. Masing-masing negara tidak mau kecolongan dan lebih memilih tindakan preventif.
Dalam beberapa kesempatan saling cegat itu, terjadi hal-hal menarik yang dilakukan oleh masing-masing pesawat, khususnya pesawat-pesawat pencegat.
Mulai dari aksi membayang-bayangi dalam jarak dekat hingga melakukan manuver ekstrem yang dinilai dapat membahayakan penerbangan.
Belum lama ini Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan protes terhadap Rusia atas aksi menuver inverted Su-35 di depan pesawat patroli maritim P-8A Poseideon di atas perairan Laut Mediterania.

Tidak berakhir sampai di situ, baru-baru ini juga muncul video di kanal YouTube yang memperlihatkan MiG-31 sedang terbang mengawal pembom Tu-95 dan dicegat oleh pesawat F-16 NATO.
Yang menarik, pilot MiG-31 Angkatan Kedirgantaraan Rusia melambaikan tangan dan mengacungkan jempol ke kamera yang dipasang di belakang kokpit. Meski demikian, pilot MiG-31 tidak memperlihatkan mukanya ke kamera.

Bersamaan dengan itu pilot MiG-31 mencoba ‘menempelkan’ pesawatnya ke pesawat F-16 NATO yang mencegatnya. Tak lama setelah itu, jet tempur NATO mesin tunggal itu memiringkan pesawatnya ke kanan dan terbang menjauh.
Roni Sontani