AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Agen tunggal penjualan sistem persenjataan Rusia, Rosoboronexport yang merupakan bagian dari perusahaan teknologi tinggi negara Rostec, melanjutkan komitmennya untuk pemenuhan kontrak-kontrak persenjataan dual use (untuk kegunaan sipil dan militer) dengan pelanggan dari luar negara di tengah pembatasan akibat wabah pandemi virus corona.
Rosoboronexport mengatakan, pihaknya tidak menghentikan pekerjaan di bidang kerja sama militer dan teknis dengan negara-negara asing.
“COVID-19 tidak menghentikan pekerjaan Rosoboronexport dalam hal kerja sama militer dan teknis dengan negara-negara asing. Hari ini kami menanggapi secara maksimal realitas unik yang baru dalam ekonomi global, menyesuaikan bentuk dan metode kerja serta mengembangkan tren sesuai dengan keadaan-keadaan tersebut,” kata CEO Rosoboronexport Alexander Mikheyev seperti Airspace Review kutip dari pemberitaan TASS (16/4).
Ia menambahkan, Rosoboronexport telah mendirikan pusat operasi darurat yang mengoordinasikan pekerjaan dengan Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Militer dan Teknis, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Rostec, serta perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk untuk pasar luar negeri. Demikian juga halnya dengan otoritas regional.
“Perusahaan memiliki margin keamanan yang cukup untuk memastikan bahwa pandemi global yang telah muncul untuk pertama kalinya dalam sejarah modern ini dan pembatasan terkait, tidak memberikan pengaruh kritis pada ikatan dan hubungan yang dikembangkan dengan lebih dari 100 negara di dunia,” lanjut Mikheyev menekankan.
Berkaitan dengan COVID-19, perusahaan telah mulai mengadakan presentasi online produk dan solusi, dan juga konferensi video dengan mitra.
Dijelaskan pula bahwa perusahaan-perusahaan industri pertahanan Rusia telah mengonfirmasi kesiapan mereka untuk terus menerapkan kontrak Rosoboronexport dengan mitra asing di tengah pandemi virus corona.
Roni Sontani