AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kendaraan taktis (rantis) antisabotase Typhoon-M BDM akan melengkapi Pasukan Rudal Stretgis Rusia akhir tahun ini. Rantis berbasis kendaraan angkut personel BTR-82 ini dilengkapi beragam peralatan modern untuk tugas pengintaian dan perlawanan terhadap para pelaku sabotase (saboteurs) saat melakukan pengawalan terhadap kendaraan-kendaraan pasukan senjata nuklir.
Seperti diketahui, Pasukan Rudal Strategis Rusia mengoperasikan rudal-rudal balistik antarbenua seperti RT-2PM2 Topol-M dan RS-24 Yars.
Typhoon-M BDM dilengkapi opto-elektronik dan radar intai. Perangkat ini dapat mendeteksi persenjataan, melakukan pengawalan, dan penyerangan terhadap para pelaku sabotase menggunakan mode otomatis dan semi otomatis.
Untuk persenjataan, ranpur dilengkapi kubah 6C21 kendali jarak jauh (RCWS) dengan persenjataan berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm dan 12,7 mm.
Kubah 6C21 dilengkapi sistem penglihatan citra teletermal dan laser range finder dengan jangkauan hingga 5 km untuk operasioan siang dan malam hari. Sistem pembidik digital presisi tinggi dan transmisi informasi video target ke pos komando juga tersedia.
Typhoon-M yang dibuat NPO Strela dan VPK (Arzamas AMZ) ini dilengkapi sistem navigasi dan countermeasures terhadap alat-alat ledakan kendali jauh.
Sebanyak lima unit Typhoon-M BDN akan melengkapi Pasukan Rudal Strategis tahun ini dan jumlah lainnya menyusul tahun depan.
Rantis ini juga dilengkapi dengan UAV Eleron-3SV luncur ketapel buatan CJSC Enix (Kazan). Drone ini dapat memperluas deteksi menggunakan optik dan inframerah.
Eleron-3SV berukuran kompak dengan panjang 83 cm dan lebar 56 cm. Jarak jelajahnya mencapai 10 km.
Typhoon-M menggunakan roda penggerak 8X8. Ranpur ini ditenagai mesin diesel Kamaz-740 bertenaga 300 hp.
Dengan bobot 14,5 ton, panjang 7,65 m, lebar 3,6 m Typhoon-M dapat melaju dengan kecepatan 80 km/jam dan menjejalah jarak hingga 600 km. Ranpur ini juga dapat mengarungi air dengan kecepatan 9 km/jam.
Ranpur Typhoon-M diawaki tiga personel dapat mengangkut enam prajurit.
Roni Sontani