AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Negara Eropa Utara yang berada di kawasan Baltik, Estonia, memborong 128 unit rudal antitank jenis fire and forget FGM-148 Javelin yang ditembakkan secara dipanggul atau menggunakan tiga tiang penyangga (tripod).
Pembelian yang telah dilaksanakan bulan lalu ini diumumkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tallin, ibu kota Estonia.
Dikatakan, pembelian rudal Javelin buatan Raytheon dan Lockheed Martin ini merupakan bagian dari program peningkatan kekuatan Angkatan Pertahanan Estonia (EDF) menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang timbul.
AS menilai, pembelian rudal Javelin oleh Estonia tidak akan mengganggu kestabilan kawasan dan dapat meningkatkan interoperabilitas sistem persenjataan negara-negara NATO.
Kontrak ditandatangani oleh Pusat Investasi Pertahanan Estonia dengan Departemen Pertahanan AS (US DoD). Pembiayaan dilaksanakan oleh Us DoD dan pemerintah Estonia.
Hubungan AS dan Estonia semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, Pentagon pun telah mengucurkan pendanaan lebih dari 100 juta dolar untuk peningkatan kerja sama pertahanan dengan Estonia.
Adapun mengenai FGM-148 Javelin, rudal ini dibuat untuk menggantikan peran rudal antitank M47 Dragon.
Lebih dari 5.000 rudal berpemandu inframerah ini telah digunakan dalam berbagai peperangan, seperti Perang Teluk dan Perang Afganistan.
Javelin dioperasikan oleh dua orang, penembak dan pemandu. Rudal ini mampu menjangkau sasarannya dalam jarak 2.500 m (command launched unit/CLU) hingga 5.000 m (diluncurkan dari kendaraan).
Selain oleh AS, rudal yang telah diproduksi lebih dari 45.000 unit ini telah dimiliki oleh 20 negara lain termasuk Indonesia.
Roni Sontani