AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tanggal 28 Maret 2002 terjadi peristiwa yang kemudian selalu dikenang oleh seluruh insan TNI Angkatan Udara lebih khusus lagi oleh segenap personel Skadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi.
Pada hari itu, dua dari tiga pesawat tempur Hawk Mk-53 yang sedang melaksanakan latihan terbang formasi dalam rangka persiapan tampil pada acara peringatan Hari Jadi ke-58 TNI Angkatan Udara tahun 2002 mengalami kecelakaan di udara.
Para perwira penerbang yang sedang melaksanakan tugas latihan penerbangan saat itu adalah Letkol Pnb Fahru Zaini Isnanto dan Kapten Pnb Tedi Rizalihadi yang mengawaki pesawat Hawk Mk-53 bernomor ekor TT-5316 selaku flight leader, Kapten Pnb Andis Solichin dan Kapten Pnb Weko Nartomo yang mengawaki Hawk Mk-53 TT-5310, serta Mayor Pnb Syahbudin Nur Hutasuhut dan Kapten Pnb Masrial yang mengawaki Hawk Mk-53 TT-5311.
Pada saat sedang terbang melaksanakan manuver loop, dua dari tiga pesawat tempur Hawk Mk-53 mengalami kecelakaan karena saling bersenggolan, yaitu TT-5310 dan TT-5311.
Empat penerbang terbaik TNI Angkatan Udara gugur dalam musibah ini, yaitu Kapten Pnb Andis Solichin, Kapten Pnb Weko Nartomo, Mayor Pnb Syahbudin Nur Hutasuhut, dan Kapten Pnb Masrial
Mengenang kejadian 18 tahun silam tersebut, Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M beserta segenap pejabat Lanud Iswahjudi lainnya melaksanakan tabur bunga di lokasi jatuhnya kedua pesawat, yakni di marshaling area dan di depan Kantor Skatek 042 Lanud Iswahjudi, Senin (30/3).
Pada kesempatan tersebut, Marsma Iko kembali menyampaikan rasa dukanya atas kejadian tersebut. Ia mengajak seluruh personel jajarannya untuk dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang menjadi duka bagi segenap prajurit TNI Angkatan Udara ini.
Danlanud Iswahjudi mengajak untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Semoga para penerbang yang gugur mendahului kita mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya sekaligus mengingatkan kita sebagai generasi penerus untuk melanjutkan cita-cita mulia mereka yang rela berkorban mempertaruhkan jiwa dan raganya bagi Angkatan Udara,” ujar Marsma Iko seperti dikutip Penerangan Lanud Iswahjudi dalam siaran bertia yang diterima Airspace Review.
Di kedua prasasti lokasi jatuhnya pesawat, Danlanud Iswahjudi dengan didampingi Danwing Udara 3, Danskatek 042, Danskadron Udara 15, dan segenap personel penerbang melakukan tabur bunga sekaligus mendoakan keempat arwah penerbang.
Roni Sontani