AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Melanjutkan pertanyaan salah satu sahabat setia Airspace Review mengenai apakah seorang pilot pesawat tempur TNI AU boleh membawa makanan kecil saat melakukan operasi penerbangan?
Mari kita pakai logika dasar saja. Pesawat tempur memiliki aktivitas, manuver, dan kebiasaaan berbeda dengan pesawat komersial pada umumnya.
Seperti kita ketahui, pilot pesawat komersial dengan santainya dapat makan atau minum saat berada di dalam kokpit ketika dalam penerbangan.
Mengapa demikian? Karena memang pesawat komersial pada umumnya terbang level dan tidak melaksanakan manuver sehingga membuat penumpangnya merasa nyaman saat berada dalam pesawat.
Pesawat komersial juga dilengkapi sistem automation, yaitu sebuah sistem untuk mengurangi beban kerja seorang pilot yang dikenal dengan sebutan autopilot.
Bisa kita bayangkan, jika seorang penerbang tempur yang akan melakukan misi operasi penerbangan dengan santai membawa makanan ringan atau minuman, lalu tiba-tiba suatu keadaan mengharuskannya membuat pesawat melakukan manuver ekstrem seperti roll, inverted, loop, dan sebagainya.
Gravitasi tentunya tidak akan bersahabat dengan makanan atau minuman yang dibawa saat manuver-manuver tersebut.
Inilah alasan dasar yang melarang seorang penerbang tempur membawa makanan atau minuman saat melaksanakan operasi penerbangan.
Terkecuali misalnya, saat melaksanakan penerbangan feri (ferry flight) untuk jarak jangkau yang jauh dan bukan operasi militer, pilot bisa saja diperbolehkan membawa makanan kecil seperti cokelat berukuran kecil untuk menjaga stamina. Hal ini sangat kondisional sekali tentunya.
Pengertian Gravity Force
Lalu untuk menyelaraskan hal di atas, apakah selamanya dalam keadaan pesawat inverted, loop, atau roll akan membuat objek-objek dalam pesawat bisa jatuh tidak beraturan?
Jawabannya ternyata tidak, mengapa demikian? Dan apa yang menjadi dasar ketika objek-objek menjadi jatuh bebas?
Gravity Force/G-Force adalah pengukuran jenis gaya per satuan massa, biasanya percepatan, yang menyebabkan persepsi berat.
Dengan gravitasi (G-Force) 1G sama dengan nilai konvensional percepatan gravitasi di Bumi 1G atau sekira 9,8 m/s2 (keadaan normal saat berpijak di Bumi).
Normalnya angka gravitasi Bumi yang masih dapat ditolelir manusia adalah berkisar +9G dan -3G, terkhusus oleh penerbang tempur.
Positive G
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan pesawat terbalik, berbelok, dan sebagainya selama pesawat dalam keadaan +1G maka objek-objek di dalam pesawat tidak akan jatuh bebas.
Hal ini dibuktikan oleh penerbang legendaris asal Amerika Serikat yaitu Bob Hoover.
Tampak dalam video yang diunggah ketika ia menerbangkan pesawat Shrike Commander 500.Bob sambil melakukan aksi manuver barrel roll di waktu yang sama ia juga menuangkan teh ke dalam cangkir gelas yang ia letakan di atas dashboard pesawatnya itu.
Ternyata, tidak ada satu tetes air pun yang tumpah dalam video itu.
Negative G
Lalu mengapa objek-objek bisa berjatuhan? Hal itu terjadi karena adanya fenomena ketika Gravity Force menyentuh angka nol (Zero Gravity).
Pada momen itu lah keadaan akan membuat layaknya kehilangan gravitasi yang dilanjutkan sampai kepada angka gravitasi negatif(negative gravity).
Jadi, pertanyaan dari Sahabat Airspace Review di atas sudah terjawab ya.
Penerbang tempur tidak diperbolehkan membawa makanan kecil ataupun minuman saat melaksanakan operasi penerbangan.
Rachmat Kartakusuma
editor: ron