AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Produksi jet tempur Rafale di pabrik Dassault Aviation, Perancis dihentikan sementara hingga 31 Maret 2020 akibat wabah virus corona baru (COVID-19). Hal ini akan berpengaruh pada jadwal pengiriman sang petarung udara kepada Angkatan Udara India (IAF).
Demikian juga dengan program pelatihan para pilot Rafale IAF di Perancis mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditentukan.
“Produksi Rafale di fasilitas produksi Dassault Aviation di Bordeaux-Mérignac mengalami penundaan hingga 31 Maret,” ujar Kementerian Pertahanan Perancis sebagaimana Airspace Review kutip dari pemberitaan The Print pekan lalu.
“Pekerjaan sudah dihentikan sebagaimana tindakan pencegahan dilakukan. Pelatihan dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan juga untuk sementara waktu dihentikan,” lanjut sumber kementerian pertahanan.
Di penjadwalan semula, empat pesawat Rafale kelompok pertama akan dikirimkan ke India dalam beberapa bulan mendatang.
Kelompok pesawat pertama akan ditempatkan oleh IAF di Skadron 17 “Golden Arrows” di Ambala.
Sementara skadron kedua akan dibaungun di Hasimara untuk menjaga wilayah pertabatasan di India di bagian timur.
India menandatangani kontrak pembelian 36 Rafale dari Perancis senilai 7,87 miliar euro pada September 2016.
Pada 9 Oktober 2019, satu pesawat Rafale pertama secara simbolik diterima oleh Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di Perancis.
Roni Sontani