AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Utara diberitakan telah meluncurkan lagi dua rudal yang diduga sebagai rudal balistik jarak pendek. Rudal diluncurkan dari Provinsi Pyongan ke arah Laut Timur atau biasa disebut sebagai Laut Jepang.
Demikian diwartakan BBC mengutip penjelasan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada hari Sabtu (21/3).
Di hari itu, militer Korea Selatan terus memantau pergerakan situasi seandainya Pyongyang meluncurkan rudal tambahan.
Militer Korea Selatan menyebut, rudal meluncur hingga jarak 410 km dengan ketinggian maksimum 50 km.
Korea Utara meluncurkan beberapa rudalnya sebagai bagian dari latihan menembak bulan ini.
Tindakan ini mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan China yang telah meminta Pyongyang untuk kembali ke perundingan tentang penghentian program nuklir dan rudalnya.
Sedangkan Seoul menyebut, peluncuran rudal Korea Selatan sebagai tindakan tidak berempati atas wabah virus corona baru yang tengah melanda dunia.
Uji akurasi
Sementara itu, kantor berita Kora Utara, KCNA, menulis peluncuran rudal dimaksudkan untuk menguji akurasi, trayektori, dan sistem pemandu rudal berfungsi dengan baik.
Dilaporkan, peluncuran rudal itu dihadiri langsung oleh Pemimpin Korea utara Kim Jong-un.
Kim menyebut, pengembangan rudal dan sejumlah persenjataan lain merupakan kontribusi bagi negara sebagai sebuah perubahan yang sangat penting dalam strategi pertahanan.
“Kita harus memperkuat daya tembak agar dapat menghancurkan musuh di luar teritorial kita seandainya mereka berani menyerang kita,” ujar Kim Jong-un.
“Inilah sebenarnya tujuan partai dalam membangun pertahanan nasional dan strategi pertahanan serta pencegahan yang paling maju,” lanjutnya seperti Airspace Review kutip dari pemberitaan KCNA yang dilansir Sputniknews.
Roni Sontani