AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India memborong 16.479 pucuk senapan mesin ringan multiguna Negev NG7 dari Israel. Pembelian senapan mesin buatan Israel Weapon Industries (IWI) senilai hampir 117 juta dolar AS ini dilakukan guna meningkatkan daya gempur personel militernya.
Kementerian Pertahanan India pada hari Kamis menyatakan, senapan mesin ringan Negev NG7 kaliber 7,62 x 51 mm LMG adalah senapan mesin yang telah terbukti keandalannya di medan perang.
Selain digunakan oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF), senapan mesin ini telah digunakan di banyak negara.
Keputusan New Delhi membeli Negev NG7, seperti Airspace Review pelajari dari pemberitan Times of India, sebagai hasil kajian beberapa tahun untuk mengganti senapan mesin lama PKM kaliber 7,62 x 54R buatan Kalashnikov, Uni Soviet.
Negev NG7 mengungguli produk-produk senapan mesin lainnya yang ikut bersaing dalam tender, yaitu produk dari Bulgaria dan Korea Selatan.
Sebelum ini, di dalam negerinya India telah memproduksi senapan mesin FN MAG 58 secara lisensi dari FN Belgia dengan nama MG 2A1.
India termasuk negara yang rajin membeli persenjataan personel dalam jumlah cukup banyak.
Dengan Sig Sauer yang berbasis di New Hampshire, AS India telah menandatangani kontrak pengadaan 72.400 senapan serbu standar NATO kaliber 7,62 mm.
India juga membeli 93.895 pucuk senapan serbu karabiner CAR 816 kaliber 5,56 mm dari Caracal International, Uni Emirat Arab.
Sebagai tambahan, India juga membangun pabrik senjata bekerja sama dengan Kalashnikov dari Rusia untuk memproduksi 700.000 pucuk AK-200 series.
Roni Sontani