AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ketergantungan China terhadap mesin pesawat buatan Rusia mulai dikurangi secara bertahap. Pada jet tempur J-10C Vigorous Dragon (NATO: Firebird) terbaru contohnya. Pesawat buatan Chengdu Aircraft Industry Group ini kini menggunakan mesin WS-10 Taihang buatan domestik (Shenyang Liming Aircraft Engine) menggantikan mesin AL-31 buatan NPO Saturn, Rusia.
Pengembangan sendiri mesin pesawat di China, bisa jadi berita buruk buat Rusia. Pasalnya, selama beberapa dekade China selalu mengimpor mesin-mesin buatan Rusia untuk mentenagai pesawat buatannya.
Bulan lalu, China juga baru memperkenalkan helikopter serang WZ-10 yang telah menggunakan mesin buatan dalam negeri turboshaft WZ-9. Mesin ini menggantikan mesin turboshaft Pratt & Whitney Canada PT6C-76.
Demikian juga dengan jet tempur siluman J-20 Mighty Dragon. China yang menggunakan mesin AL-31FM2/3 akan mulai menggantinya dengan mesin domestik WS-15 buatan Xi’an Aero Engine.
Televisi Pusat China melaporkan, mesin WS-10 memiliki performa sangat tinggi dan kekuatan dorong yang besar. Mesin ini telah dipatenkan sebagai produksi asli China.
Tidak hanya J-10C, beberapa jet tempur J-11B dan J-16 juga mulai bertransisi menggunakan mesin WS-10.
Akan halnya J-10C, pesawat ini telah dilengkapi radar AESA dan dapat membawa rudal udara ke udara jarak jauh PL-15.
Roni Sontani