AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Jumat mengatakan, Pangkalan Udara RAAF Base Tindal akan menjalani peningkatan dalam beberapa tahun ke depan. Pembangunan akan dilaksanakan dengan bantuan dari Amerika Serikat (AS).
Morrison mengatakan hal itu kepada media saat berada di Katherine, berjarak 15 km dari RAAF Base Tindal.
Sebelumnya diberitakan, pangkalan militer di wilayah utara Benua Kanguru itu akan mengalami peningkatan dan penguatan.
“Pangkalan ini akan menjadi bagian integral dengan sekutu kita, Amerika Serikat. Dan tentu saja hal ini akan meningkatkan kapabilitas Angkatan Udara di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Morrison seperti Airspace Review kutip dari Australian Aviation.
RAAF Bse Tindal dalam perencanaan pemerintah Australia menjadi pangkalan yang akan menaungi 72 unit jet tempur F-35A Lightning II RAAF serta basis operasional pembom jarak jauh AS.
Dari pangkalan ini, kata Morrison, operasi-operasi kritis Angkatan Bersenjata Australia dapat didukung. Termasuk pengisian bahan bakar di udara dan operasi dukungan udara lainnya. RAAF Base Tindal juga akan mendukung operasi seperti penanggulangan bencana alam dan operasi kemanusiaan.
Sementara itu diberitakan Sputniknews, pada Oktober 2019 Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds menyatakan, Pentagon akan memberi kucuran anggaran miliaran dolar dalam upaya meningkatkan fasilitas militer di wilayah utara teritorial Australia.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Senator Wilayah Utara Sam McMahon yang menyebut AS akan menginvestasikan dana sekira 8 miliar dolar AS untuk pembangunan pangkalan militer beserta kelengkapannya.
Bila hal ini jadi direalisasikan, maka penguatan RAAF Base Tindal merupakan yang kedua setelah yang terakhir dilaksanakan pada 1984.
Dijadwalkan, pembangunan dan penguatan baru RAAF Base Tindal akan selesai pada tahubn 2027.
Terhadap besaran bantuan yang akan diberikan oleh AS, Morrison mengatakan bahwa Paman Sam akan mengucurkan 1,1 miliar dolar AS.
Sebanyak 737 juta dolar akan digunakan untuk perpanjangan landasan dan membangun fasilitas penyimpanan bahan bakar bagi pesawat-pesawat berukuran besar yang akan beroperasi di sana.
Sementara 437 juta dolar AS lainnya akan digunakan untuk peningkatan infrastruktur pendukung seperti hanggar teknik, fasilitas air dan kamar mandi, serta perumahan baru untuk tambahan 108 personel militer Australia yang akan menetap di sana.
Roni Sontani