AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lama terkatung-katung, Angkatan Laut (AL) Rusia bersiap melanjutkan proyek pengembangan pesawat intai maritim sekaligus berkemampuan antikapal selam. Pesawat baru ini akan dikembangkan dari basis pesawat jet Tupolev Tu-204 maupun varian Tu-214.
Gagasan untuk mengembangkan Tu-204/214 menjadi pesawat patroli bermula pada pertengahan 1990-an. Kala itu Tu-214P (Patrol) memenangkan tender dan mengalahkan A-42, pesawat amfibi lansiran biro desain Beriev. Namun karena kurangnya anggaran, proyek ini dibekukan.
Seperti Airspace Review kutip dari pemberitaan Izvestia pertengahan Januari lalu, proyek dengan nama Antisubmarine Airborne Complex (PlAK) ini didapuk untuk menggantikan peran pesawat intai Ilyushin Il-38 May.
Diketahui, AL Rusia saat ini masih mengandalkan 15 pesawat gaek bermesin turboprop generasi 1960-an tersebut. Delapan di antaranya telah ditingkatkan menjadi versi Il-38N (Novella).
Namun secara spesifik, hingga saat ini memang masih belum diputuskan varian mana yang akan dijadikan basisnya, apakah versi Tu-204 atau Tu-214.
Perlu diketahui, Tu-204 adalah pesawat penumpang berawak 160-210 penumpang (tergantung kelas). Pesawat diproduksi oleh pabrik Aviastar-SP di Ulyanovsk. Pesawat yang sekelas dengan Boeing 757 ini terbang perdana 2 Januari 1989.
Sementara varian Tu-214 diproduksi oleh pabrik Kazan Aircraft Production Association (KAPO) di Kazan dan terbang perdana pada 21 Maret 1996.
Varian Tu-214 sendiri memang popoler dijadikan basis pengembangan pesawat militer Rusia. Sebut di antaranya pesawat pengematan dari udara Tu-214ON untuk misi TOS (Treaty on Open Skies).
Lalu Tu-214PU versi Pos Komando Udara untuk menerbangkan Presiden Rusia.
Ada pula Tu-214R untuk melaksanakan misi peperangan elektonik dan Tu-214SR peran relai komunikasi.
Dibandingkan Il-38N, maka Tu-204/214 PIAK memiliki kinerja yang jauh lebih baik. Pesawat yang dibekali sepasang mesin turbofan PS-90 buatan Aviadvigatel ini berkecepatan maksimum 900 km/jam dengan ketinggian terbang hingga 12.100 m.
Sebagai gambaran, Tu-204/214 PIAK dapat melakukan penerbangan non stop dari Moskow ke Vladivostok. Artinya dapat berpatroli untuk jangka waktu yang lama dan menawarkan kondisi yang nyaman bagi awak di dalam kabinya.
Selain akan dibekali perangkat misi terkini terutama perangkat pelacak kapal selam nuklir lawan, Tu-204/214 PIAK dikabarkan akan memiliki kemampuan mengendalikan wahana air tanpa awak pemburu kapal selam dari angkasa.
Selain kemampuan deteksi cepatnya tersebut, Tu-204/214 PIAK juga dibekali senjata penghanncur, baik untuk menggasak kapal selam maupun kapal permukaan. Namun belum disebutkan jenisnya.
Kehadiran Tu-204/214 PIAK ini tentunya akan menjadi lawan tanding yang seimbang buat Boeing P-8 Poseidon (berbasis Boeing 737-800) dari Amerika Serikat dan Kawasaki P-1 dari Jepang.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron