10 pembom strategis Tu-22M3 asah taring di Irkutsk dengan Su-30SM

Tu-22M3MoD/TASS

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia terus meningkatkan latihan tempur demi mengasah keterampilan para awak pesawat tempur maupun pembomnya. Kali ini 10 pembom strategis Tu-22M3 (NATO: Backfire-C) dari skadron pembom jarak jauh bersama dengan jet tempur Su-30SM (NATO: Flanker-H) melaksanakan latihan di wilayah Irkutsk.

Seluruh tahapan misi dilaksanakan, mulai dari penyiapan perlengkapan penerbangan, penguasaan penerbangan dalam cuaca buruk, hingga koordinasi serangan dengan jenis pesawat berbeda.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam rilisnya menyatakan, tidak hanya unsur kekuatan penggebuk dari udara yang dikerahkan. Melainkan, sistem pertahanan udara S-300 pun dan satuan radar pun dilibatkan sebagai unsur detektor dan kekuatan pemukul dari darat.

Latihan dilaksanakan guna mengetahui seluruh kesiapan unsur kekuatan.

Tu-22M3 secara resmi digunakan di jajaran kekuatan udara Rusia (sebelumnya Uni Soviet) pada 1989. Pembom ini menggantikan seri terdahulu Tu-22 Binder.

Pada 2016, enam pembom Tu-22M3 yang dikawal jet tempur Su-35 berhasil menghancurkan dua markas komando ISIS di Suriah.

Selain digunakan oleh Angkatan Kedirgantaraan Rusia, Tu-22M3 juga digunakan oleh Angkatan Laut Negeri Beruang sebagai pesawat patroli laut dan pembom jarak jauh.

Pesawat dibekali rudal antikapal supersonik Kh-22/32 dengan jarak tembakan mencapai 1.000 km. Backfire-C juga dilengkapi rudal Kh-15 yang berukuran lebih kecil dengan jarak tembak hingga 300 km.

Su-30SM
Alex Beltyukov

Sementara Su-30SM merupakan versi upgraded dari Su-30 dengan basis Su-30MKI yang menggunakan thrust vectoring dan canard.

Pesawat ini telah mendapatkan peningkatan kemampuan dalam hal radar, sistem komunikasi radio, sistem identifikasi teman atau lawan, sistem persenjataan, dan lainnya.

Su-30SM dilengkapi beragam persenjataan modern dengan muatan hingga 8 ton. Satu di antara persenjataan tersebut adalah rudal antikapal P-800 Oniks (Yakhont).

Di India, rudal ini dikembangkan menjadi BrahMos dengan jarak tembakan mencapai 120-300 km tergantung ketinggian pesawat saat peluncurannya.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *