AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Maskapai kedua terbesar di Italia, Air Italy (IATA: IG), menyatakan diri tak sanggup lagi beroperasi dan siap dilikuidasi. Maskapai ini akan berhenti secara total melayani para pelanggannya hingga 25 Februari.
Air Italy pada hari Selasa (11/2) mengatakan, keputusan untuk berhenti merupakan keputusan final melalui rapat.
Ironisnya, saham Air Italy sebesar 49% sebenarnya dipegang oleh Qatar Airways, maskapai kaya raya dari Doha, Qatar. Sementara 51% dikuasai oleh Alisarda Group (anak perusahaan Aga Khan Fund for Economic Development/AKFED).
Qatar sendiri telah menyatakan akan meneruskan investasinya di Air Italy. Namun hal itu hanya dapat dilakukan apabila ada investor saham dalam negeri untuk menggantikan Alisarda Group. Qatar pun tidak dapat menguasai lebih dari kepemilikan sahamnya saat ini.
Air Italy yang sebelumnya bernama Meridiana, telah berjuang untuk mendapatkan daya tarik calon penumpang dengan masuknya Qatar Airways menyuntikkan dana pada 2018.
Namun baru setahun berjalan, media Italia melaporkan bahwa maskapai itu menyatakan telah mengalami kerugian hampir 200 juta euro (218 juta dolar AS).
Air Italy mengoperasikan empat A330-200s, satu B737-700, tiga B737-8 (menunggu empat pengiriman berikutnya), serta tiga B737-800.
Maskapai ini juga menyewa ‘wet leased’ dua A320-200 dan dua E190 dari Bulgaria Air (IATA: FB) serta dua B737-300 dari Tayaran Jet (IATA: TJB).
Roni Sontani