AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebanyak 70 peserta pameran (exhibitor) Singapore Airshow 2020 telah dipastikan mundur alias batal hadir. Sejumlah perusahaan besar seperti Lockheed Martin dan Raytheon dari Amerika Serikat serta Bombardier dari Kanada termasuk yang tidak jadi datang.
United Aircraft Corporation (UAC) dari Rusia yang menaungi perusahaan-perusahaan besar seperti Sukhoi, MiG, Ilyushin dan lainnya, juga telah menyatakan tidak akan menghadiri pameran kedirgantaraan pada 11-16 Februari ini.
Panitia penyelenggara Singapore Airshow 2020, Experia Events, menyatakan tiket untuk publik akan tersedia lebih sedikit dibanding pelaksanaan tahun 2018. Hal ini untuk mengurangi jumlah pengunjung saat public days.
Direktur Pelaksana Experia Events Leck Chet Lam dalam jumpa pers hari Minggu menyatakan, jumlah peserta pameran yang batal hadir berkisar delapan persen dari jumlah keseluruhan peserta yang telah menandatangani kesiapan hadir.
Artinya, masih ada 930 peserta dari 45 negara yang bakal hadir dengan perkiraan jumlah pengunjung trade days 45.000 orang.
Lam menyebut, dua tahun lalu dalam penyelenggaraan Singapore Airshow 2018 jumlah peserta pameran mencapai 1.062 dengan trade attendees mencapai 54.000 orang.
Singapore Airshow 2018 berkontribusi menambah 343 juta dolar Singapura (247 juta dolar AS) bagi ekonomi lokal melalui penggunaan hotel dan dan pengeluaran pengunjung lainnya.
Untuk jumlah pesawat yang akan dipamerkan di Singapore Airshow 2020, lanjut Lam, juga berkurang. Namun tetap ada dengan jumlah di kisaran 40-45 unit.
Seperti dilaporkan Rueters dan Aljazeera, dalam pelaksanaan pameran kali ini Singapura akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap para peserta dan pengunjung yang datang. Semua juga dihimbau untuk tidak saling berjabatan tangan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona dan peningkatan kesehatan.
Di Singapura saat ini terdapat 40 kasus virus corona. Pemerintah Singapura telah meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap penyebaran virus mematikan ini.
Roni Sontani