AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lama vakum tidak memiliki pesawat tempur sendiri, kini Skadron Udara 14, Wing 3, Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur kedatangan tiga jet tempur Sukhoi Su-27/30. Bukan berstatus sebagai ‘pinjaman’ dari Skadron Udara 11, ketiga pesawat telah mengenakan logo Skadron Udara 14 yang artinya menjadi kekuatan penerus F-5E/F Tiger II di ‘Skadron Macan’ ini sebelumnya.
Kedatangan ketiga pesawat, terdiri dari satu Su-27 (TS-2701) dan dua Su-30 (TS-3001 dan TS-3002) disambut langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputro, S.E., M.M., beserta jajarannya, Jumat (7/2/2020).
Satu flight pesawat dengan callsign Thunder Flight itu diterbangkan dari Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Wanda Surijohansyah.
Ketiga pesawat mendarat mulus di Landasan 17 Lanud Iswahjudi. Setelah melepas brake chute ke pinggir landasan, ketiga burung besi ini secara berurutan melintas di taxiway Skadron Udara 14 dengan disambut penghormatan khusus berupa Water Salute oleh dua kendaraan water cannon.
Water Salute merupakan tradisi penyambutan kehormatan, sebagai simbol ucapan selamat datang di Lanud Iswahjudi kepada ketiga pesawat Sukhoi tersebut.
Danlanud Iswahjudi mengatakan, ketiga pesawat Sukhoi yang baru tiba akan dioperasionalkan di Skadron Udara 14. Sebelumnya, ketiga pesawat tersebut berada di Skadron Udara 11, Wing 5, Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
“Sesuai arahan pimpinan, ketiga pesawat Sukhoi menjadi tambahan kekuatan di Lanud Iswahjudi. Alhamdulillah ketiganya sudah mendarat hari ini dan kita sambut dengan Water Salute. Ketiga pesawat ini juga sudah dipasang logo Skadron Udara 14 pada sisi kanan dan kiri pesawat,” ujar Marsma Iko seperti disampaikan dalam siaran berita Penerangan Lanud Iswahjudi.
Lebih lanjut alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 yang juga penerbang pesawat tempur Sukhoi ini mengatakan, ketiga pesawat yang kini ditempatkan di Skadron Udara 14 adalah pesawat yang baru saja selesai menjalani program Life Estension.
Dalam catatan Airspace Review, ketiga pesawat tersebut merupakan kelompok pesawat Su-27/30 yang dibeli pemerintah Indonesia tahun 2003.
“Pesawat TS-2701, TS-3001, dan TS-3002 ini baru saja selesai program Life Extension,” ujarnya kepada Airspace Review.
Sebelumnya, di Lanud Iswahjudi ditempatkan dua jet tempur Su-30 dari Skadron Udara 11 dengan nomor ekor TS-3004 dan TS-3006.
Dengan datangnya ketiga pesawat untuk Skadron Udara 14 ini, maka kedua pesawat terdahulu dikembalikan lagi ke Skadron Udara 11.
Roni Sontani
Pulang kampung beneran ini…
(3 Flankers ini ‘kan pertamanya memang tinggal dsini).
Saya tunggu berita yang ‘heboh’lagi.
gara-gara Amerika tidak suka Republik Indonesia memiliki kemampuan militer di udara/yang dapat mengganggu kepentingan Amerika dikawasan Asia-Pasifik,pembelian SU 35 gagal total 😡
1 skuadron harusnya 16 – 20 pesawat yaa?
Di TNI AU 16 pesawat. Berarti masih kurang 13 pesawat. Tunggu tambahan Su-35
Terus di skuadron 11 kayakmana pak? Kan kurang dari 16 pesawat juga?
Yang penting sekarang kedua skadron tersebut (Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 14) punya pesawat dan bisa melaksanakan latihan/operasi. Kita dorong pemerintah untuk segera merealisasikan pengadaan pesawat tempur secepatnya. Jangan lama-lama.
Mantap lagi kalo SU57 yg datang…
Apakah Indonesia tidak punya keinginan bikin pesawat tempur sendiri kyak negara2 maju, negara kita kan sudah mampu memproduksi pesawat, jadi tidak perlu lagi beli pesawat dari negara2 Eropa ataw Rusia…
Kalau punya uang banyak ya bisa. Membuat pesawat tempur itu biayanya mahal. Korea Selatan dan Turki saja mencari negara mitra untuk membuat pesawat tempur gen 4,5-5 nya. Negara-negara Eropa Barat pun sama, berkolaborasi membuat pesawat tempur gen-5-6. Kalau mau buat pesawat tempur mungkin bisa mulai dari pesawat latih/serang darat mesin turboprop dulu.
Indonesia buat pesawat tempur copy paste aja dulu seperti negara israel iran china india dan pakistan, sumber daya punya tinggal kemauan aja
Ini nama nya pindah kandang.
Seharusnya di tambah jangn di pindah.
menurut saya. setip skadron harus di tambah pesawat baru. Agar tni kita makin kuat di lini udara.
Miris Rasanya Squadron 14 Di Isi Pesawat Tempur Sukhoi 27 / 30 Dari Squadron Lain.Kebanggaan Semu Kiranya.Sukhoi 35 Yang Seharusnya Datang Di Akhir Tahun 2019 Untuk Menggantikan F 5 Tiger E / F.Hingga Detik Ini Belum Kelihatan Wujudnya.Jangankan Sekedar Touch & Go Atau Sekedar Passing By In The Sky Di Iswahyudi.Anginnya Saja Tak Terasa.Tidak Jelas Sama Sekali.Yang Ada Cuma Katanya & Katanya Oleh Pihak Yang Ingin Mengadakannya.Ada Rasa Kecewa Yang Mendalam Dari Saya Setelah Sekian Tahun Mengikuti Rencana Indonesia Memiliki Sukhoi 35 Ini.Setiap Saya Ke Malaysia, Singapore Atau Thailand Pasti Saja Ada Teman Saya Yang Punya Profesi Sama Seperti Saya Bertanya ” KAPAN SUKHOI 35 INDONESIA DATANG & OPERASIONAL ? ” Saya Cuma Bisa Bilang Seperti Lagu Koes Plus ” KAPAN – KAPAN … KITA LIHAT SAJA NANTI ??? ” T.O.T Bisa Saja Di Lakukan Tapi Jangan Berharap Banyak Jika Cuma Beli 11 Buah.Di Bilang 1 Squadron Pun Tidak Cukup.Kalau Mau Beli Langsung 64 Buah Sekalian Untuk 4 Squadron.Jadi Pasti Dapat T.O.T & Lainnya.Masa Di Jaman Bung Karno Bisa Boyongan Pesawat TU 16, Mig 15, Mig 17, Mig 19 & Mig 21, Il 28 & Lain Sebagainya.Untuk Jaman Sekarang Engga Bisa ? AURI Atau TNI – AU Waktu Itu Benar – Benar SWA BHUANA PAKSA.Ibaratnya Orang Bersin Tetangga Sebelah Pada Meriang Mendengarnya.Daya Gentarnya Luar Biasa.Yang Paling Penting Uang Untuk Beli Alutsista Selalu Tersedia.Entah Dari Mana Dapatnya Yang Penting Ada.Bagaimana Dengan Sekarang ?
Jika Sukhoi 35 Tidak Mau Landing Juga.Maka Tak Usah Lagi Di Gembar Gemborkan.Beli Saja Dengan Dana Yang Di Punyai Sekarang.Kalau Mau T.O.T ,& Full Arm Beli Saja SAAB JAS 39 C Gripen – THE SMART FIGHTER dari Swedia.Harga Bersahabat & Jaminan Mutu.Mau Beli Rafale France Jauh Panggang Dari Api.Lihat Yang Sebenarnya & Bukan Katanya.Bagaimana Menurut Anda SemuabYang Ada Di Forum Ini ?
Setuju, rasanya miris banget negara seluas NKRI ini tapi sangat kekurangan pesawat tempur untuk menjaga kedaulatannya.
Apa rakyat harus patungan lagi secara langsung dan transparan agar dapat membeli seulawah-seulawah baru versi tempur?
Inget cerita peswat hawk kita yg dibawa dlu ke thailand, lalu bru masuk diem2 ke indonesia..
Cerita nya mirip2.. dibilang hanya mindahin peswat yg bru life extention.. pdhal itu SU-35 yg bru dibeli.. hehe.. jaya di udara..
Kasian sekali Republik ini…punya pesawat minim sekali. Harusnya dinaikkan anggaran buat TNI AU. sdh lama hanya rencana saja.
Betul sdh saatnya TNI AU kita diperkuat dgn sedikitnya 200an lbh pswt tempur baru dan canggih utk cover wilayah udara dr sabang-merauke dan dr miangas-rote..itupun masih kurang..anggaran utk TNI, TNI AU khususnya hrs lbh dilipatgandakan dr yg skrg.
F-5 tiger memang udah waktunya masuk kandang boss, segera cari penggantinya . KFX/IFX kayaknya bisa jadi alternatif yang bagus
Dengan terjangan badai Covid19 yang terpaksa harus memangkas Anggaran semua kementrian semakin jauh harapan akan ada tambahan pesawat baru. Presiden sudah menegaskan semua belanja kementrian harus di dalam negeri untuk memutar ekonomi. Termasuk Pertahanan diminta belanja dulu ke PTDI, PAL, PINDAD dll.
artinya yag didahulukan adalah membeli CN-235, C-212, CN-295, NBell-412EP, Panther atau Caracal untuk pesawat, kemudian harus beli Panser Anoa, Rantis Komodo, IFV Badak. kemudian belanja banyak2 untuk PKR SIGMA 10514, KCR-60, Kasel Changbogo class.
kalau ada anggaran lebih baru belanja keluar. so good bye SU-35, F-16 Viper, V-22 Osprey dll
Katanya 3 … kok ada 5 di foto.
Su-27 dan Su 35 adalah pesawat yg ga ada versi double nya hampir identik fisik jika di lihat dari luar. Sedangkan Su 30 berkursi ganda. kalau di lihat diatas sebagian single dan sebagian double dan ada 5 set.
yg single patut di curigai itu adalah Su 35 yg dibeli.
Beberapa bulan yll sdh ada isu bahwa di Oktober akan masuk 4 unit Su 35.
11 Su 35 (konon sdh digenapi 16 unit) plus 15 pespur Eurofigter (plus 17 baru) dan 32 F16/Viper.
Tambah lagi 6 Kapal selam sehingga menjadi 11 unit (sisanya plus 12 midget)
dan bbrp unit nuklir … dah cukup buat Indonesia.
Maju terussssss TNI AU …
Pertahanan negara adalah hal yang wajib..
Hanya dengan kekuatan itu semua teratasi, sebab efect getarnya membuat pertahanan hingga sektor ekonomi..
Lihat saja karena lemahnya Indonesia maka negara lain berani mencuri kekayaan laut hingga 420 triliun pertahun..
MAKA perkuatlah pertahanan kita dengan penambahan jet jet tempur serta kapal perang lebih banyak.
Insyaallah 420 triliun tersebut tidak tercuri lagi dan kembali ke Indonesia sebagai PDB..
Hasilnya bila uang tersebut satu tahun saja dipakai beli jet tempur bisa menambah 300 – 400jet tempur pertahun
Dengan kondisi LCS yg semakin memanas, knp Menhan atau pemerintah tdk bergerak cepat utk pengadaan alutsista ya? Semua serba lambat dan still awaiting. Kalo mmg fokus utk KFX/IFX, segera selesaikan kewajibannya agar pswt tsb segera selesai dan Indonesia mendapatkan haknya. Kalo mau stop dan mengganti dg pespur yg lain, segera tentukan pespur penggantinya. Apakah hrs menunggu pecah perang Natuna berkecamuk? Ya terlambatlah ,,,
rahasia Kekuatan Militer sebagai Unsur Kejutan ya ini sudah..heheheh