AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Berdasarkan hasil tinjauan tahunan yang dilakukan terhadap jet tempur siluman F-35 Lightning II, Pentagon menemukan lebih dari 800 kekurangan pada pesawat generasi kelima buatan Lockheed Martin ini.
Belasan temuan di antaranya, jika tidak segera diperbaiki, akan berefek langsung pada keselamatan terbang, keamanan, dan kemampuan tempur pesawat.
Seperti diberitakan Sputniknews mengutip laporan Bloomberg pada hari Kamis, Departemen Pertahanan AS menyatakan, tinjauan yang dipimpin oleh Direktur Uji Operasional dan Evaluasi Robert Behler itu merekomendasikan 13 temuan “Kategori 1” untuk segera diperbaiki. Bagian-bagian itu telah diberi label “Harus Diperbaiki”.
Diakui, temuan-temuan di tahun 2019 tersebut jumlahnya memang lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2018 jumlah temuan kekurangan pada F-35 sebanyak 917, sedangkan pada 2019 sebanyak 873.
Meski demikian, jumlah penurunan ini terbilang masih sedikit. Lebih jauh dikatakan, hasil laporan menyebut, “Banyak kekurangan signifikan yang belum ditangani.”
Dengan hanya turun ke angka 873, keandalan dan ketersediaan F-35 pun masih menimbulkan pertanyaan besar.
Daftar kelemahan F-35 bahkan dikatakan Pentagon masuk kategori masalah serius.
Salah satu contoh temuan misalnya, soal akurasi kanon internal kaliber 25 mm yang ada pada seluruh varian F-35. Akurasi tembakan kanon ini tidak lurus.
Hal lainnya adalah menyangkut soal kerentanan keamanan siber F-35, ketersediaan pesawat, serta sistem pemeliharaannya.
Pembelian tetap diperbanyak
Meski begitu, walau ditemukan lebih dari 800 temuan kekurangan pada F-35 oleh Pentagon, Kongres AS terus mempercepat pembelian F-35.
Untuk tahun fiskal 2020, Kongres dilaporkan telah menambahkan 20 permintaan pengadaan F-35.
Kongres AS juga meyakini, hal ini tidak akan berpengaruh pada minat negara-negara pembeli seperti Polandia dan Singapura. Demikian juga dengan Jepang sebagai pembeli terbanyak dari luar AS, diikuti oleh Australia, dan Inggris.
Sementara itu, hingga akhir September 2019 sebanyak 490 unit F-35 telah dikirim oleh Lockheed ke pelanggan di seluruh dunia. Hal ini tentunya membutuhkan penguatan-penguatan di berbagai hasil temuan Pentagon dan akan membutuhkan proses retrofit secara ekstensif.
Terlebih, karena pesawat-pesawat tersebut dilengkapi dengan enam perangkat lunak dari versi yang berbeda-beda.
Belum lagi masih ada 1.000 pesawat lainnya yang akan menyusul dimiliki oleh AS dan negara-negara lain.
Lalu bagaimana tanggapan Lockheed atas temuan-temuan kekurangan ini?
“Kami belum melihat laporannya, tapi F-35 terus tumbuh dewasa dan menjadi penempur yang mematikan.Pesawat ini tersedia dan terhubung di seluruh dunia,” kata Brett Ashworth, Juru Bicara Lockheed Martin.
Ditambahkan, keandalannya F-35 terus meningkat. Kesiapan global pesawat dan kemampuan misinya, meningkat lebih dari 65%.
Bahkan, pada unit-unit operasional, secara konsisten kinerjanya terus meningkat mendekati angka 75%.
Roni Sontani
Nice f 35