AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam pameran alutsista yang diadakan pada pelaksanaan Rapim Kementerian Pertahanan 2020, perusahaan SSE selain menampilkan perdana rantis (kendaraan taktis) P6 ATAV V3, juga memboyong ranpur (kendaraan tempur) P2 KM.
Kemunculan perdana P2 KM di hadapan publik adalah saat mengikuti pameran pertahanan internasional Indo Defence 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat.
SSE menawarkan P2 KM sebagai pengganti ranpur intai Panhard VBL milik TNI AD yang mulai menua. Kendaraan ini juga ditawarkan untuk matra TNI lainnya seperti Korps Marinir TNI AL.
Sebagai tenaga penggerak, P2 KM menggunakan mesin diesel Steyr M16 buatan Austria berkapasitas 3.200 cc yang menghasilkan daya 217 hp. Versi amfibi P2 KM akan mendapatkan mesin propeler untuk berenang di atas permukaan air.
Didapuk sebagai kendaraan intai (armored reconnaissance vehivle/ARV) P2 KM hanya diawaki tiga orang saja. Yakni pengemudi, komandan, dan operator senjata.
Sebagai ranpur penggebuk, di bagian atas atap P2 KM tersedia stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) Rogue buatan Reutech dari Afrika Selatan. Disediakan pula pilihan senapan mesin kaliber 12,7 mm atau 7,62 mm yang disandingkan dengan peralatan optronik berupa kamera siang/malam serta laser range finder.
Sementara untuk tingkat proteksinya, bodi dan kaca balistiknya berada pada level 1 STANAG alias kebal terhadap terjangan peluru senapan serbu kaliber 5,56 dan 7,62 mm.
Untuk sistem rodanya, P2 KM juga telah menggunakan tipe run flat yang bisa terus berlari meski tertembus peluru serta dilengkapi sistem tekanan udara yang bisa diatur dari dalam kabin (CTIS).
Untuk pergeseran jarak jauh, P2 KM dapat dimobilisasi lewat udara di perut pesawat angkut sekelas C-130 Hercules atau A-400M Atlas.
P2-KM juga bisa digeser menggunakan helikopter sekelas CH-47 atau CH-53. Untuk kebutuhan ini, SSE telah menyiapkan cincin gantungan sebanyak empat titik.
Rangga Baswara Sawiyya
Editor: ron raider
Masih mirip panhard bentuknya.. Apa copy paste ya..?