AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Filipina (PAF) saat ini sedang mengevaluasi dua jet tempur baru untuk program penempur multiperan (MRF). Dua pesawat yang dievaluasi adalah Saab Gripen dari Swedia dan Lockheed Martin F-16 Viper dari Amerika Serikat.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Departemen Pertahanan Nasional (DND) Delfin Lorenzana kepada media Filipina pada 16 Desember 2019 lalu.
MRF merupakan bagian dari Horizon II, yakni Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Filipina yang dilaksanakan pada 2018-2022.
Disebutkan, setiap pesawat yang akan dipilih harus dapat berintegrasi dengan sistem radar pertahanan yang telah ada dan harus memiliki jangkauan sekitar 250 mil laut.
PAF akan segera menguji kebolehan dua jet temper tersebut.
Dilansir MaxDefense Philippines, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) telah siap mendemonstrasikan kebolehan F-16V dalam waktu dekat. Untuk diketahui, USAF memiliki tim khusus untuk demonstrasi F-16V ini.
Kehadiran jet tempur generasi keempat (Gripen atau Viper) diprediksi akan memperkuat PAF. Sebenyak 12-16 pesawat ini rencananya akan diakuisisi.
Seperti diketahui, di kawasan negara-negara ASEAN, Gripen telah digunakan oleh AU Thailand (RTAF). Sedangkan varian F-16 Viper akan segera memperkuat TNI AU.
Sebagai tambahan informasi, jet tempur andalan PAF yakni F-5A/B Tiger telah dipurnabaktikan pada 2005.
Setelah vakum cukup lama akhirnya pada 2015-2017 PAF memperoleh 12 jet tempur ringan KAI FA-50PH buatan Korea Selatan.
Sebelum dilanda krisis moneter pada 1997, Filipina telah berencena membeli 36 jet multiperan untuk mengisi dua skadron tempur.
Kala itu sudah ada empat kontestan, yakni F-16C/D, F-18C/D, Mirage 2000-5, dan MiG-29.
Namun program tersebut resmi batal karena ketiadaan anggaran.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider