AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Kapal induk pertama buatan China, Shandong, resmi masuk jajaran dinas Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Laut (PLAN). Upacara peresmian kapal bernomor lambung 17 ini dipimpin Presiden China Xi Jinping di Sanya, Provinsi Hainan pada Selasa, 17 Desember 2019.
Sebelumnya, kapal pembawa jet-jet tempur matra laut ini diberi kode Type 001A. Bulan lalu kapal ini telah melakukan pelayaran uji dan latihan rutin mendekati Selat Taiwan.
Shandong dibuat berdasarkan basis kapal induk Kuznetsov buatan Rusia dengan sejumlah peningkatan pada radar, anjungan, dan dek ski-jump untuk lepas landas pesawat.
Shandong dibangun di galangan kapal Dalian Shipbuilding Industry. Kapal induk ini diperkirakan dapat membawa 36 jet tempur J-15 dan 12 pesawat lainnya.
China kini telah memiliki dua kapal induk militer. Yang pertama adalah Liaoning (Type 001) bernomor lambung 16. Kapal induk ini sebelumnya bernama Varyag hasil pembelian dari Ukraina pada 1998.
Varyag merupakan kapal induk kelas Kuznetsov dengan nama awal Riga. Peletakan pertama lunas kapal ini dilaksanakan pada 4 Desember 1988.
Konstruksi Varyag terhenti tahun 1991 saat Uni Soviet bubar menjadi negara-negara pecahan. Kapal ini kemudian menjadi milik Ukraina.
Pengerjaan Varyag sudah selesai namun kapal ini dinayatakan belum bisa melaut. Varyag selanjutnya dibeli oleh China dan dibawa ke Dalian Shipyard.
China kemudian meneruskan penyelesaian kapal ini dan memberinya nama Liaoning pada 2012.
Setelah memiliki kapal induk Liaoning, China langsung melakukan riset untuk membuat kapal serupa pada November 2013. Pada Maret 2015 peletakan lunas pertama Type 001A dilaksanakan.
Hanya berselang tiga tahun kemudian, yakni pada Mei 2018, China sudah bisa melaksanakan pelayaran uji Type 001A.
Dan satu setengah tahun kemudian, yakni pada Desember 2019, Type 001A dengan nama Shandong resmi masuk jajaran dinas PLAN.
Roni Sontani